
Juru Bicara Pemerintah Kamerun, Louis Marie Begne, mengatakan bahwa para pria memasuki asrama Sekolah Menengah Presbyterian di Bamenda, melumpuhkan seluruh penjaga, dan membawa 79 anak, terdiri dari laki-laki dan perempuan, yang sedang tertidur.
Begne juga mengatakan kepada CNN bahwa kelompok itu berniat untuk kabur dengan membajak bus sekolah. Namun, sang sopir berpura-pura bus itu sedang rusak sehingga mereka berjalan kaki sembari membawa anak-anak.
Sebelumnya, kepala sekolah juga telah diculik, kemudian dibebaskan tiga hari yang lalu. Ia diminta tidak kembali ke sekolah demi keamanannya.
Begne belum bisa mengungkap pelaku penculikan itu. Namun, ia tidak menampik kemungkinan kelompok separatis terlibat dalam aksi ini.
Pada September lalu, tujuh siswa dan seorang kepala sekolah diculik oleh kelompok separatis ini dari sekolah mereka di Kota Bafut.
Menurut Amnesty Internasional, para sandera disiksa dan dilukai sebelum dibebaskan. Mereka juga menuduh para kelompok separatis melakukan serangan terhadap sekelompok prajurit di kota Buea.
Tahun ini, gerakan separatis yang semakin berkembang pun memperburuk keamanan di negara itu. Presiden Kamerun, Paul Biya, dituduh menggunakan militer untuk melancarkan serangan terhadap kelompok separatis bersenjata itu. (cin/has)
Baca Kelanjutan Kelompok Bersenjata Culik 79 Pelajar di Kamerun : https://ift.tt/2PbIGL4Bagikan Berita Ini
0 Response to "Kelompok Bersenjata Culik 79 Pelajar di Kamerun"
Post a Comment