
Hal ini terungkap dalam laporan lembaga think tank AS, Center for Strategic and International Studies (CSIS), merujuk pada citra satelit yang mereka himpun.
Kepala Program Korea Utara CSIS, Victor Cha, mengatakan bahwa Kim Jong-un tampaknya "mengelabui" Presiden Donald Trump dengan menghancurkan salah satu pangkalan rudal, tapi masih ada belasan situs lain yang beroperasi.
"Tampaknya pangkalan-pangkalan ini belum dibekukan. Pekerjaan masih berlangsung," ujar Cha sebagaimana dikutip AFP, Senin (12/11).
"Yang dikhawatirkan semua orang adalah Trump akan menerima kesepakatan buruk. Mereka hanya menghancurkan satu situs uji coba dan menutup beberapa hal lain, dengan timbal balik mereka ingin kesepakatan damai."
"Basis rudal yang beroperasi ini bukan fasilitas peluncuran. Rudal bisa diluncurkan dari dalam situs itu dalam keadaan darurat, dengan prosedur operasi tentara Korut memerintahkan semua pelontar rudal disebar ke situs-situs operasi itu," demikian bunyi laporan tersebut.
Salah satu situs yang paling dekat dengan perbatasan Korea Selatan, Sakkanmol, dilaporkan "aktif dan dikelola dengan sangat baik."
Namun, pemerintah Korsel menyatakan bahwa pihaknya dan AS sudah mengetahui keberadaan situ-situs yang dilaporkan CSIS ini dan memantau terus aktivitas di dalamnya.
"Korea Utara memang tidak pernah berjanji menutup basis rudal ini. Mereka tidak pernah menandatangani perjanjian apa pun, atau negosiasi apa pun yang membuat penutupan basis-basis rudal itu menjadi sebuah kewajiban," ujar juru bicara kepresidenan Korsel, Kim Eui-kyeom.
Dalam pertemuan bersejarah pemimpin tertinggi Korut, Kim Jong-un, dan Presiden AS, Donald Trump, kedua kepala negara sepakat melakukan denuklirisasi di Semenanjung Korea.
Sejak saat itu, Korut menutup salah satu situs uji coba rudal dan nuklir terbesar mereka, juga sejumlah fasilitas terkait senjata pemusnah massal tersebut.
Namun, pertemuan Pompeo dengan para pejabat Korut sendiri pernah beberapa kali batal karena ketegangan yang kembali meningkat, terutama jika Pyongyang sudah membahas pencabutan sanksi dan latihan militer AS dan Korsel.
Kim Eui-kyeom pun menyayangkan laporan dari CSIS karena justru dapat "menutup dialog" antara Pyongyang dan Washington. (has)
Baca Kelanjutan Korut Disebut Punya 13 Pangkalan Rudal yang Disembunyikan : https://ift.tt/2K0jhxYBagikan Berita Ini
0 Response to "Korut Disebut Punya 13 Pangkalan Rudal yang Disembunyikan"
Post a Comment