
Empat sumber anonim mengatakan kepada NBC bahwa sejumlah pejabat pemerintahan Presiden Donald Trump sempat mendekati beberapa badan hukum federal untuk menimbang kemungkinan deportasi Gulen.
Menurut sumber tersebut, upaya yang digencarkan termasuk mengirimkan orang ke Kementerian Kehakiman dan Biro Investigasi Federal (FBI).
Keempat sumber itu menjabarkan bahwa Gedung Putih ingin mengetahui rincian mengenai status izin tinggal Gulen di AS. Dua sumber kemudian mengatakan bahwa Gulen adalah pemegang Green Card dan sudah tinggal di Pennsylvania sejak akhir 1990-an.
Para pejabat di dalam badan-badan itu lantas menolak permintaan informasi dari Gedung Putih itu.
"Awalnya, mereka menganggap remeh, tapi ketika mereka menyadari itu adalah permintaan serius, para pejabat itu geram," ucap seorang pejabat yang terlibat dalam proses itu.
"NSC tak terlibat atau mengetahui ada diskusi terkait ekstradisi Fethullah Gulen dan kematian Jamal Khashoggi," demikian bunyi pernyataan tersebut.
Tak lama setelah berita ini tersiar, sejumlah pengamat dari Arab Saudi langsung menuding Turki memanfaatkan kasus Khashoggi untuk keuntungan politik.
"Saya tak pernah meragukan Turki bermain-main dengan darah Jamal Khashoggi," kata seorang kolumnis Saudi, Abdulrahman al-Rashed.
"Turki tak pernah menawarkan meredam penyelidikan Khashoggi dengan timbal balik ekstradisi Fethullah Gulen. Kami tak mau mengintervensi penyelidikan Khashoggi dengan imbalan keuntungan politik atau hukum apa pun," tutur pejabat itu kepada Reuters.
Sejak Khashoggi dilaporkan tewas di dalam gedung konsulat Arab Saudi di Istanbul pada 2 Oktober lalu, Turki memang terus "menggoreng isu" tersebut.
Presiden Recep Tayyip Erdogan bahkan menyebut dalang dari pembunuhan jurnalis pengkritik kebijakan Putra Mahkota Saudi ini adalah pejabat tinggi Riyadh.
Di dalam negeri, popularitas Erdogan kian turun, terutama setelah upaya kudeta militer yang gagal pada 2016 lalu.
Erdogan menuding Gulen sebagai otak di balik upaya kudeta tersebut dan meminta AS mengekstradisi musuh politiknya itu.
Ia pun memerintahkan penahanan ribuan pejabat yang diduga terkait dengan Gulen. Sementara itu, Gulen sendiri mengaku tak mengetahui apa pun mengenai upaya kudeta itu. (has)
Baca Kelanjutan Redam Turki soal Khashoggi, AS Pertimbangkan Ekstradisi Gulen : https://ift.tt/2QNKUNoBagikan Berita Ini
0 Response to "Redam Turki soal Khashoggi, AS Pertimbangkan Ekstradisi Gulen"
Post a Comment