
Reuters melaporkan bahwa surel tersebut menuntut bayaran sebesar US$20 ribu (Rp292 juta) dalam mata uang Bitcoin.
Surel dilaporkan diterima di San Francisco, New York, Seattle, Washington, Miami, Los Angeles, Oklahoma dan kota-kota lain di AS, serta Vancouver, Ottawa, dan Toronto di Kanada.
Hingga kini, belum jelas apakah ancaman-ancaman tersebut datang dari sumber yang sama. Kendati demikian, banyak yang beranggapan bahwa surel tersebut hanya penipuan.
Surel-surel teror ini dikirim pukul 2 siang dan diumumkan oleh departemen kepolisian di kota-kota besar AS melalui Twitter. Pihak berwenang mengatakan, hingga kini tak ada ada bahan peledak yang ditemukan.
"Seperti biasanya, kami mendorong masyarakat untuk tetap waspada dan segera melaporkan kegiatan mencurigakan yang dapat mewakili ancaman terhadap keselamatan publik," demikian pernyataan FBI.
Sersan Jason Robillard dari Departemen Kepolisian Vancouver juga mengonfirmasi keberadaan surel teror yang mengancam sejumlah perusahaan.
Stasiun kereta bawah tanah Toronto dan kantor surat kabar di Raleigh, North Carolina, bahkan sempat dievakuasi terkait teror tersebut.
Berdasarkan penelusuran alamat IP, salah satu surel yang ditargetkan untuk sekolah menengah St. Louis dikabarkan datang dari alamat di Moskow.
Namun, sumber dari pemerintah AS mengatakan bahwa temuan tersebut tidak dapat menyimpulkan bahwa pemerintah Rusia terlibat dalam insiden ini.
Penemuan bahwa alamat IP surel berasal dari Rusia tidak selalu membuktikan bahwa surel benar-benar dikirim dari Rusia. Pelaku bisa saja mengatur alamat IP untuk menutupi keberadaannya. (fey/has)
Baca Kelanjutan Email Ancaman Bom Teror AS, Kanada dan Selandia Baru : https://ift.tt/2GhwJz9Bagikan Berita Ini
0 Response to "Email Ancaman Bom Teror AS, Kanada dan Selandia Baru"
Post a Comment