
Macron akan berbicara kepada negara di televisi pada pukul 20.00 waktu Perancis atau sekitar pukul 2.00 WIB. Langkah ini dia ambil setelah tiga minggu demonstrasi anti-pemerintah berubah menjadi kekerasan di Paris dan kota-kota lainnya.
Dilansir dari AFP, dengan pengunjuk rasa bersumpah untuk tetap di barikade sampai tuntutan mereka terpenuhi, komentar publik pertama Macron tentang krisis sedang dinanti oleh masyarakat.
"Tidak ada ukuran yang diumumkan, presiden hanya mendengarkan kami. Apa yang kami dengar adalah bahwa kami dapat menantikan sesuatu yang konkrit dan solid,"ungkap Herve Morin, kepala asosiasi daerah Prancis, mengatakan pada saat meninggalkan pertemuan.
Prancis Gaya Baru
Richard Ferrand, Kepala Majelis Nasional dan salah satu sekutu terdekat Macron, mengatakan presiden akan memberikan jawaban jangka pendek bersama dengan pandangannya tentang cara membangun kembali model Prancis yang baru.
Koran Le Parisien memuji pidato itu sebagai 'momen kebenaran' Macron di sampulnya Senin pagi, (10/12). Berita tersebut memperingatkan bahwa jika Macron gagal menenangkan kemarahan maka Prancis akan memasuki periode berbahaya dengan ketidakstabilan politik.
Dalam upaya untuk memadamkan pemberontakan, pemerintah sepakat pekan lalu untuk membatalkan rencana kenaikan pajak bahan bakar anti polusi. Namun, langkah itu dilihat sebagai terlalu sedikit dan terlalu terlambat oleh para pengunjuk rasa.
Protes sebulan penuh dengan blokade jalan nasional dan protes akhir pekan di Paris, tiga di antaranya berubah menjadi perusakan dan penjarahan telah merugikan ekonomi Prancis.
"Kami tidak dapat memulihkan ini," kata Menteri Keuangan Bruno Le Maire di radio RTL, Senin (10/12).
Pejabat pemerintah mengatakan Macron akan mengumumkan langkah-langkah cepat dan konkret dalam upaya untuk meredakan situasi. Le Maire mengatakan bahwa dia mendukung mempercepat pemotongan pajak, salah satu tuntutan para pengunjuk rasa kelas pekerja dan menengah.
Menteri Tenaga Kerja Muriel Penicaud juga menolak seruan mereka untuk menaikkan upah minimum.
"Jika kami menaikkan semua gaji secara otomatis, banyak bisnis akan bangkrut," dia memperingatkan.
"Rompi kuning" dinamai sesuai dengan jaket keselamatan bercahaya yang mereka kenakan mulai memblokir lalu lintas di jalan-jalan di seluruh negeri pada 17 November sebagai protes atas kenaikan harga bahan bakar yang mereka tuduhkan atas pajak pemerintah.
Demonstrasi itu sejak itu semakin membesar, menyebabkan seruan untuk menggulingkan Macron, yang dituduh oleh para pengunjuk rasa mendukung orang kaya.
[Gambas:Video CNN] (age)
Baca Kelanjutan Menanti Jalan Keluar Macron Hadapi 'Rompi Kuning' : https://ift.tt/2EompncBagikan Berita Ini
0 Response to "Menanti Jalan Keluar Macron Hadapi 'Rompi Kuning'"
Post a Comment