
Kepada radio publik, Livin mengatakan alih-alih menjaga "kerahasiaan", Netanyahu malah memanfaatkan penemuan terowongan tersebut untuk kepentingan politik.
"Penempuan itu harusnya dijaga proporsinya. Kita berada dalam situasi di mana tentara kita tengah berada di depan garis musuh," ucap Livni pada Rabu (5/12).
"Kita di sini berbicara tentang aktivitas teknis di dalam wilayah kedaulatan Israel."
"Karena itu, dia memanfaatkan momen pertahanan ini menjadi operasi militer yang dramatis," katanya.
"Entah perdana menteri itu sendiri panik atau dia ingin menabur kepanikan untuk membenarkan tindakannya baik dalam menunda pemilihan umum dan mengabaikan keamanan warga di selatan Israel."
Pernyataan itu diutarakan Livni menyusul penemuan dan penghancuran terowongan Hizbullah oleh militer Israel. Israel juga mengumumkan tengah meluncurkan operasi penghancuran terowongan yang dipakai musuh untuk menyusup wilayahnya itu.
Dikutip AFP, juru bicara militer Israel, Letnan Kolonel Jonathan Conricus, mengatakan "terowongan yang dibuat oleh militan yang didukung Iran itu" belum beroperasi.
Pada Selasa malam, Netanyahu bersama kepala staf angkatan bersenjata Israel, Letnan Jenderal Gadi Eisenkot, melakukan wawancara di televisi nasional guna menjelaskan ancaman dari terowongan itu.
Wawancara itu dilakukan Netanyahu ketika kepemimpinannya tengah diuji di dalam negeri. Dia dianggap sedang membutuhkan "panggung" untuk meraup kembali kepercayaan publik terhadapnya.
Pada Rabu, kantor Netanyahu juga mengaku sudah menelepon Sekretaris Jenderal Antonio Guterres dan mendesak Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk mengecam "pelanggaran terhadap kedaulatan Israel."
Netanyahu juga menyerukan komunitas untuk bergabung "menjatuhkan sanksi yang lebih berat" terhadap Hizbullah. (rds/has)
Baca Kelanjutan Oposisi Sebut Netanyahu Berlebihan soal Terowongan Hizbullah : https://ift.tt/2PmlxRlBagikan Berita Ini
0 Response to "Oposisi Sebut Netanyahu Berlebihan soal Terowongan Hizbullah"
Post a Comment