Jakarta, CNN Indonesia -- Pasukan
Amerika Serikat di
Suriah sebagian mulai kemas-kemas peralatan, setelah Presiden
Donald Trump memutuskan menarik seluruh pasukan dari medan perang pada Desember 2018. Hal ini menjadi tanda lobi-lobi kepada Trump untuk mengurungkan keputusannya mundur dari Suriah tidak berhasil.
"Saya mengkonfirmasi memang ada pemindahan peralatan dari Suriah. Karena alasan keamanan, saya tidak bisa memberikan informasi yang lebih rinci," kata sumber di Angkatan Bersenjata AS, seperti dilansir CNN, Jumat (11/1).
Sumber itu juga tidak menjelaskan dari daerah mana saja peralatan militer itu diangkut dari Suriah. Meski demikian belum ada tanda-tanda penarikan pasukan dari negara itu.
Meski demikian, Penasihat Keamanan Nasional AS, John Bolton menyatakan akan tetap memastikan keamanan seluruh pasukan. Dia juga ingin memberi jaminan kepada Trump kalau kelompok Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) harus dipastikan benar-benar sudah tumbang.
"Kami akan mendiskusikan soal penarikan pasukan dengan presiden dari sebelah timur laut Suriah. Kami harus memastikan ISIS sudah kalah dan tidak menjadi ancaman," kata Bolton di sela-sela pertemuan dengan Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu.
Trump memutuskan menarik 2000 pasukan dari Suriah pada 19 Desember 2018. Namun, tidak semua pihak sepakat. Bahkan, Menteri Pertahanan AS, Jim Mattis memilih mundur sehari selepas Trump memutuskan hal itu.
Sekutu AS, Inggris dan Prancis yang juga mengirim pasukan khusus mereka ke Suriah untuk memerangi ISIS juga sangat terkejut. Kedua negara itu mengaku tidak dimintai pendapat terlebih dulu.
Pasukan Prancis dan Inggris di Suriah selama ini bergantung dengan pasokan logistik AS. Bahkan etnis Kurdi di Suriah dan dekat perbatasan Turki yang menjadi sekutu AS sangat kecewa dengan keputusan Trump.
Trump disebut sudah memberitahu Komandan AS di Suriah, Letjen. Paul J. LaCamera, dia sengaja memberikan tenggat waktu hingga empat bulan guna memastikan proses pemulangan pasukan tidak terburu-buru.
Penarikan secara bertahap itu dilakukan buat melindungi pasukan AS yang masih berada di wilayah rawan konflik di Suriah. Senator dari Partai Republik, Lindsey Graham mengklaim Trump sempat bakal mengevaluasi kembali ide menarik pasukan dari Suriah.
Graham menyatakan para petinggi pasukan AS di Irak menyampaikan kepada Trump dalam kunjungan mendadak beberapa waktu lalu, kelompok Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) belum sepenuhnya ditaklukkan. Meski begitu, Trump tetap pada pendiriannya.
(ayp)
Let's block ads! (Why?)
Baca Kelanjutan AS Mulai Kemas-kemas Perlengkapan Militer di Suriah : http://bit.ly/2H4wOXi
Bagikan Berita Ini
Related Posts :
Trump Sebut Orang Nomor Satu di London 'Pecundang'Jakarta, CNN Indonesia -- Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump menyebut Wali Kota London Sadiq… Read More...
China Sebut Gempuran Tiananmen 30 Tahun Lalu Tindakan Tepat
Jakarta, CNN Indonesia -- Menteri Pertahanan China, Wei Fenghe, mengatakan bahwa gempuran… Read More...
Trump Temui Ratu Elizabeth II di Istana Buckingham
Jakarta, CNN Indonesia -- Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump bertemu dengan Ratu … Read More...
VIDEO: Gelombang Panas India, Suhu Capai 50 Derajat Celsius
AFP TV, CNN Indonesia | Senin, 03/06/2019 17:27 WIB
Bagikan :
Jakarta, CNN Indonesia -- … Read More...
Tiga Kapal Perang China Bikin Pelabuhan Sydney Heboh
Jakarta, CNN Indonesia -- Warga Australia yang sedang menikmati pagi yang cerah di musim dingin dik… Read More...
0 Response to "AS Mulai Kemas-kemas Perlengkapan Militer di Suriah"
Post a Comment