
Kementerian Hukum Israel menyatakan Segev mengaku bersalah karena melakukan spionase dan memberikan informasi kepada Iran yang dianggap musuh negara. Sidang vonisnya akan digelar pada 11 Februari mendatang, seperti dikutip AFP, pada Rabu (9/1).
Mantan menteri energi dan infrastruktur yang menjabat dari 1995 sampai 1996 itu diekstradisi dari Guinea Khatulistiwa ke Israel, dan ditangkap pada Mei 2018 atas dugaan membantu musuh dalam masa perang dan memata-matai negara.
Menurut laporan berita dari Channel 10, Segev ditahan di sel isolasi Badan Keamanan Dalam Negeri Israel (Shin Bet) selama sembilan hari, dan tidak diizinkan untuk menghubungi kuasa hukumnya selama masa penahanan.
Persidangan Segev sudah dimulai sejak Juli 2018, tetapi dilakukan secara tertutup. Hanya sebagian materi persidangan yang diungkap ke masyarakat.
Segev sempat mengabdi pada pemerintahan Perdana Menteri Yitzhak Rabin dari Partai Buruh, setelah membelot dan mendukung perjanjian damai Oslo II dengan Palestina.
Di tahun berikutnya, ia mengakui tuduhan tersebut sebagai bagian perjanjian dengan jaksa.
Segev juga pernah dihukum atas tuduhan percobaan penipuan kartu kredit. (fey/ayp)
Baca Kelanjutan Jadi Intel Iran, Eks Menteri Israel Terancam Dibui 11 Tahun : http://bit.ly/2LYeMoJBagikan Berita Ini
0 Response to "Jadi Intel Iran, Eks Menteri Israel Terancam Dibui 11 Tahun"
Post a Comment