
Khashoggi, jurnalis Washington Post asal Arab Saudi dibunuh kala ia masuk ke gedung Konsulat Arab Saudi di Istanbul, Turki, pada 2 Oktober lalu untuk mengurus administrasi pernikahannya dengan sang kekasih.
Sebelum menjadi jurnalis, Khashoggi dikenal sebagai orang dalam Kerajaan Saudi. Namun ketika menjadi jurnalis, ia kerap memberikan kritikan kepada Kerajaan, terutama untuk putra mahkota Mohammed bin Salman.
Badan Intelijen AS telah menyimpulkan sang putra mahkota memerintahkan operasi untuk membunuh Khashoggi. Setelah dibunuh, jenazahnya dimutilasi dan dipindahkan ke lokasi yang masih belum diketahui.
Sejumlah pejabat Turki juga meyakini bahwa kematian Khashoggi berkaitan dengan calon pewaris takhta Kerajaan Saudi tersebut.
Akan tetapi pejabat Saudi membantah tuduhan bahwa sang pangeran adalah otak dari pembunuhan tersebut.
Pengadilan Saudi pada Kamis (3/1) mengadakan sidang pertama tentang kasus Khashoggi. Dalam sidang tersebut, jaksa menuntut hukuman mati untuk lima dari 11 tersangka kasus itu.
Namun kantor Hak Asasi Manusia PBB pada Jumat (4/1) menyebut persidangan itu "tidak memadai".
Selain mencari tahu soal perkembangan kasus Jamal Khashoggi di Riyadh, Pompeo juga akan mengunjungi Yordania, Mesir, Bahrain, Uni Emirat Arab, Qatar, Oman, dan Kuwait dalam periode lawatan 8-15 Januari.
Sebagai bagian dari perundingannya dengan para pemimpin di kawasan Timur Tengah, Pompeo juga akan membahas perang di Yaman, serta Iran, Suriah, dan masalah regional lainnya. (end)
Baca Kelanjutan Ke Timur Tengah, Pompeo Cari Perkembangan Kasus Khashoggi : http://bit.ly/2SCLZs6Bagikan Berita Ini
0 Response to "Ke Timur Tengah, Pompeo Cari Perkembangan Kasus Khashoggi"
Post a Comment