
Melalui pernyataan pada Jumat (8/2), Prayut mengatakan dia akan mencalonkan diri sebagai PM dari partai pro-militer, Palang Pracharat.
Prayut merupakan panglima militer Thailand yang berhasil mengudeta pemerintahan sipil pimpinan Yingluck Shinawatra pada 2014 lalu.
Putri berusia 67 tahun itu mengatakan dirinya mencalonkan diri sebagai PM bersama partai Thai Raksa Chart, salah satu partai yang didirikan para loyalis klan Shinawatra.
Keikutsertaan Ubolratana ini menjadikan pemilu kali ini sebagai arena persaingan politik antara kubu pro-junta militer dan loyalis Shinawatra.
Namun, dikutip AFP, kemunculan nama Ubolratana dalam bursa pemilu dianggap tak akan menggoyahkan dukungan dan rencana junta militer untuk terus memperluas kekuasaan di negara Asia Tenggara itu.
Thailand sendiri sudah berdiri sebagai negara monarki konstitusional sejak 1932. Meski tak memiliki kewenangan eksekutif dan pengambilan keputusan dalam politik, keluarga kerajaan masih memiliki pengaruh penting dan dapat menggiring opini jutaan warga Thailand.
Jika memenangkan pemilu nanti, Ubolratana akan menjadi PM dari keluarga kerajaan pertama sejak 1932. (rds/has)
Baca Kelanjutan Bidik Periode Kedua, PM Thailand Lawan Kakak Raja di Pemilu : http://bit.ly/2E0c2EQBagikan Berita Ini
0 Response to "Bidik Periode Kedua, PM Thailand Lawan Kakak Raja di Pemilu"
Post a Comment