
Seperti dilansir AFP, Jumat (22/2), pelantikan dan pengambilan sumpah terhadap Ibrahim dilakukan di Ibu Kota Manila. Presiden Filipina, Rodrigo Duterte, dan Ibrahim berharap hal ini bisa merawat perdamaian dan menekan pergolakan kelompok radikal di kawasan Mindanao.
Murad dan lembaga transisinya harus segera bekerja untuk membentuk kabinet dan menyusun undang-undang, sampai masa perjanjian sementara berakhir dan pemilihan regional pada Mei 2022 mendatang.
Di sisi lain, Murad juga harus melucuti persenjataan sebagian dari 10 ribu prajuritnya.
Keputusan ini dilakukan setelah hasil jajak pendapat di Mindanao yang digelar Januari lalu. Kesepakatan ini diharapkan mengakhiri pemberontakan yang meletup sejak 1970-an.
Masalah yang terjadi saat ini di Mindanao adalah radikalisme. Masih segar di ingatan ketika kelompok bersenjata klan Maute dan faksi Abu Sayyaf pimpinan mendiang Isnilon Hapilon menguasai Kota Marawi. Pemerintah Filipina butuh waktu lima bulan untuk merebut kembali kota itu, dan ribuan orang meninggal dalam pertempuran. (ayp)
Baca Kelanjutan Duterte Lantik Tokoh Pemberontak jadi Pemimpin Mindanao : https://ift.tt/2T8aUrbBagikan Berita Ini
0 Response to "Duterte Lantik Tokoh Pemberontak jadi Pemimpin Mindanao"
Post a Comment