
Rumah sakit itu akan membantu mengobati masyarakat Palestina yang mengalami trauma akibat perlakuan diskriminatif Israel.
Rumah sakit itu dibangun di atas tanah wakaf seluas 4.000 meter persegi dengan biaya sebesar US$7 juta. Biaya pembangunan diperoleh dari sumbangan sejumlah lembaga seperti Dompet Dhuafa, Baznas, Lazis NU, Muhammadiyah, dan Al Azhar.
"Sementara itu, yang lain juga menyusul," katanya.
Ia juga berharap keberadaan rumah sakit itu dapat menyatukan dua faksi di Palestina yang selama ini berselisih, yakni Hamas dan Fatah.
"Dengan demikian perjuangan mereka untuk mendirikan negara Palestina merdeka bisa menjadi kenyataan dan kami yakin Indonesia bisa berkontribusi maksimal untuk mewujudkan perdamaian di Palestina," katanya.
Peletakan batu pertama rumah sakit tersebut rencananya akan dilakukan pada akhir April mendatang. Ia menargetkan pembangunan rumah sakit itu dapat selesai dalam waktu dua tahun.
"Setelah dua tahun kami hibahkan. Apabila mereka tidak punya human resources untuk mengelola, kita juga akan beri bantuan. Mudah-mudahan bisa. Kita juga akan terus pantau," ucapnya. (pris/ayp)
Baca Kelanjutan MUI Bangun Rumah Sakit di Hebron : https://ift.tt/2UVUaRABagikan Berita Ini
0 Response to "MUI Bangun Rumah Sakit di Hebron"
Post a Comment