
Gertakan itu disampaikan oleh Parlemen Iran. Sebanyak 255 anggota legislatif menyatakan setuju untuk membalas AS jika memasukkan IRGC ke dalam daftar kelompok teroris.
"Kami akan membalas atas setiap tindakan terhadap pasukan ini. Jadi pemimpin Amerika Serikat, yang merupakan pencipta dan pendukung kelompok teroris di Timur Tengah, akan menyesali tindakan idiot dan tidak perlu ini," demikian pernyataan Parlemen Iran, seperti dikutip Reuters, Senin (8/4).
Keputusan AS memasukkan IRGC ke dalam daftar kelompok teroris pertama kali diberitakan oleh surat kabar Wall Street Journal. Menteri Luar Negeri, Mike Pompeo, selama ini memang dikenal bersikap keras terhadap Iran.
Perselisihan antara AS dan Iran kembali mencuat setelah pada 2015 Trump memutuskan membatalkan perjanjian nuklir. Dia juga kembali menerapkan sanksi yang lebih keras terhadap Iran, dengan alasan negara itu tetap melanjutkan program pengembangan rudal jarak jauh.
Pada 2007, Kementerian Keuangan AS menjatuhkan sanksi terhadap satuan khusus IRGC, Pasukan Quds, yang bertindak sebagai perwakilan militer Iran dalam wilayah konflik di luar negeri. Mereka menyatakan pasukan itu mendukung terorisme dan menjadi perangkat Iran untuk terlibat mendukung kelompok teroris dan pemberontak.
Dua tahun lalu, Panglima IRGC, Mohammad Ali Jafari, memperingatkan jika AS menggolongkan satuannya sebagai kelompok teroris, maka mereka akan menganggap seluruh pasukan AS di luar negeri seperti kelompok ISIS.
Reaksi di dalam negeri AS terhadap polemik ini juga beragam. Senator dari Partai Republik, Ben Sasse, menyatakan jika hal itu terjadi maka menjadi langkah penting bagi AS untuk terus menekan Iran.
"Jagal-jagal dari IRGC sejak lama sudah menjadi teroris," kata Sasse dalam sebuah pernyataan.
Sedangkan mantan Wakil Menteri Luar Negeri AS yang juga bekas ketua juru runding dengan Iran, Wendy Sherman, menyatakan dia cemas dengan dampak yang akan ditanggung jika AS mengambil langkah itu.
"Menurut sejumlah pendapat, sebab sulit melihat apa kepentingan kami, jika presiden tidak cuma mencari alasan untuk konflik. IRGC sudah dijatuhi sanksi dan peningkatan ini membahayakan pasukan kami di berbagai kawasan," kata Sherman.
Pengaruh IRGC bukan cuma di dunia militer, tetapi juga termasuk di sektor ekonomi dan politik. Mereka bisa dibilang badan keamanan paling kuat di Iran.
Pasukan ini berkekuatan 125 ribu orang, terdiri dari matra darat, laut, dan udara. Mereka berada di bawah kewenangan Pemimpin Tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khameini.
Bagikan Berita Ini
0 Response to "AS Anggap Garda Revolusi Teroris, Iran Janji Membalas"
Post a Comment