Duta Besar AS untuk Sri Lanka, Alaina Teplitz, mengatakan kelompok militan dalang serangan itu masih bersembunyi, sehingga memungkinkan mereka merencanakan lebih banyak serangan.
"Kami percaya bahwa ancaman teroris masih berlangsung dan mungkin ada komplotan yang aktif. Anggota aktif dari kelompok yang bertanggung jawab atas serangan pada Minggu Paskah mungkin masih bebas saat ini," ucap Teplitz kepada Reuters, Selasa (30/4).
"Kami tentu memiliki alasan untuk percaya bahwa kelompok militan tersebut belum sepenuhnya dinyatakan lumpuh. Kami percaya bahwa ada rencana (serangan) aktif yang sedang berlangsung," paparnya menambahkan.
Hingga kini puluhan tersangka telah ditangkap terkait teror yang berlangsung pada 21 April di tiga kota itu. Teror tersebut menewaskan 253 orang, sebanyak 42 korban di antaranya merupakan warga asing.
Biro Investigasi Federal AS (FBI) juga ikut turun tangan membantu aparat Sri Lanka menyelidiki serangan teror paling mematikan selama dua dekade terakhir itu.
Sampai saat ini pasukan keamanan Sri Lanka masih tetap memberlakukan siaga tinggi. Laporan intelijen juga memaparkan kemungkinan serangan susulan terjadi sebelum bulan suci Ramadan berlangsung.
Sumber pemerintah Sri Lanka lainnya mengatakan seluruh aparat kepolisian dan militer telah diperintahkan berjaga mengantisipasi risiko tersebut.
"Keamanan tetap akan diperketat selama beberapa hari ke depan karena militer dan polisi masih memburu tersangka," ucap seorang pejabat senior intelijen kepolisian Sri Lanka. (rds/ayp)
Baca Kelanjutan AS Sebut Kelompok Teror Sri Lanka Sedang Susun Serangan : http://bit.ly/2UMpCktBagikan Berita Ini
0 Response to "AS Sebut Kelompok Teror Sri Lanka Sedang Susun Serangan"
Post a Comment