
Dalam sebuah laporan mereka, Big Bots Protect menyebut akun-akun media sosial pro Netanyahu itu mengunggah berita bohong, pencemaran nama baik, dan rumor untuk menyerang para pesaingnya.
Organisasi itu menemukan lebih dari 130 ribu kicauan dari "ratusan akun palsu" yang sebagian anonim dan tanpa gambar profil. Ratusan akun itu juga disebut tidak menunjukkan terkait langsung dengan partai Netanyahu, Likud.
Salah satu target akun-akun palsu itu adalah seorang wartawan ternama yang dianggap musuh dan pesaing utama Netanyahu dalam pemilu, Benny Gantz. Gantz merupakan mantan jenderal dan ketua partai berhaluan tengah, Partai Biru dan Putih.
Seorang juru bicara Partai Biru dan Putih mengatakan para pemimpin partai telah melapor ke polisi terhadap penyebaran berita bohong pemimpinnya itu.
"Ada upaya untuk mencuri pemilu, ada sistem kebohongan di sini. Permainan Netanyahu sedang menghadapi kehancuran," tulis Gantz melalui akun Twitternya seperti dikutip AFP, Selasa (2/4).
Big Bots Protect juga tak menyangkal ada pula "ratusan akun asli" pro-Netanyahu yang mendukung sang PM untuk terpilih kembali dalam pemilu 9 April mendatang.
"Satu juta pemilih Likud bukan 'bot'," kata Netanyahu.
Ia mengatakan Likud juga mengeluh kepada polisi atas tuduhan Partai Biru dan Putih.
"Tidak ada yang palsu. Mereka (akun-akun itu) punya nama, mereka punya keluarga. Mereka punya pendapat sendiri, orang-orang mandiri," ucapnya merujuk pada laporan Big Bots Protect.
Netanyahu kembali mencalonkan diri dalam pemilu nanti untuk periode kelima. Ia tetap mengikuti pemilu meski tengah dirundung skandal dugaan korupsi.
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Jelang Pemilu ISrael, Pendukung Netanyahu Diduga Tebar Hoaks"
Post a Comment