Juru bicara kepolisian Sri Lanka, Ruwan Gunasekera, mengumumkan total jumlah korban tewas mencapai 290 jiwa dalam sebuah konferensi pers pada Senin (22/4). Dalam kesempatan itu, ia juga mengklaim korban luka mencapai 500 orang.
Puluhan orang tersebut di antaranya berasal dari Inggris, Amerika Serikat, India, Denmark, Turki, dan Portugal.
"Sebagai tambahan, ada sembilan warga asing dilaporkan hilang dan ada 25 jasad belum teridentifikasi yang diduga merupakan warga asing," demikian pernyataan Kementerian Luar Negeri Sri Lanka.
Rangkaian insiden ini bermula sekitar pukul 8.45 waktu setempat, ketika ledakan terjadi serentak di Hotel Shangri-La di Kolombo, Hotel Kingsbury, Gereja St. Anthony di Kochchikade, dan Gereja Katolik St. Sebastian di Negambo.
Sekitar lima menit kemudian, ledakan kembali mengguncang Gereja Katolik Zion Roman di Batticaloa.
![]() |
Sampai saat ini, belum ada pihak yang mengklaim sebagai dalang di balik rangkaian serangan ini. Namun, Perdana Menteri Ranil Wickremsinghe memastikan bahwa pemerintah sudah mengetahui "informasi awal mengenai ledakan tersebut."
Meski demikian, Wickremsinghe mengatakan bahwa pemerintah harus menelaah terlebih dulu cara terbaik untuk menggunakan informasi tersebut.
Ia juga menekankan pemerintah harus meneliti hubungan kelompok militan lokal dan dengan grup internasional lainnya.
AFP melaporkan ada satu dokumen intelijen yang menunjukkan bahwa Kepala Kepolisian Sri Lanka, Pujuth Jayasundara, sebenarnya sudah mengirimkan peringatan kepada para pejabat tinggi sepuluh hari lalu.
Peringatan itu mengindikasikan akan ada pengebom bunuh diri yang dikirimkan ke "gereja-gereja besar." (has)
Baca Kelanjutan Korban Tewas Bom Paskah Sri Lanka Melonjak Jadi 290 Jiwa : http://bit.ly/2Pmmxq1Bagikan Berita Ini
0 Response to "Korban Tewas Bom Paskah Sri Lanka Melonjak Jadi 290 Jiwa"
Post a Comment