
"Investigasi awal mengungkapkan bahwa apa yang terjadi di Sri Lanka adalah pembalasan atas serangan teror terhadap umat Muslim di Christchurch," ucap Menteri Pertahanan Sri Lanka, Ruwan Wijewardene, di hadapan parlemen, Selasa (23/4).
Sementara itu, delapan serangan bom pada Minggu (21/4) kemarin terjadi di tiga kota secara terpisah di tiga kota, yakni Kolombo, Negombo, dan Baticaloa.
Empat hotel, tiga gereja, dan sebuah rumah menjadi target serangan paling mematikan selama satu dekade terakhir itu.
Berselang lima menit, bom lainnya menerjang Hotel The Cinnamon Grand. Sekitar pukul 09.05, ledakan keenam terjadi di Gereja Katolik Zion Roman di Batticaloa.
Ledakan ketujuh terjadi di New Tropical Inn sekitar pukul 13.45 waktu lokal. Penginapan itu berdekatan dengan kebun binatang nasional Sri Lanka.
Ledakan kembali terjadi di dekat Gereja St. Anthony pada Senin (22/4) sore. Saksi Reuters melaporkan ledakan terjadi saat tim penjinak (STF) melucuti bom yang disimpan di dalam sebuah mobil yang terparkir di dekat gereja.
Sampai saat ini, kepolisian Sri Lanka mengatakan sebanyak 310 orang tewas akiban insiden beruntun itu, sementara 500 lainnya luka-luka.
Hingga saat ini, kepolisian telah menahan 40 orang terkait serangan bom itu. Meski begitu, kepolisian tidak menjelaskan detail waktu penahanan dan identitas para tersangka.
Walau belum ada kelompok yang mengklaim bertanggung jawab, pemerintah Sri Lanka meyakini serangan tu dilakukan oleh kelompok ekstremis lokal, Jemaah Tauhid Nasional (NTJ).
Pemerintah Sri Lanka juga masih menyelidiki kemungkinan hubungan NTJ dengan organisasi internasional. (rds/has)
Baca Kelanjutan Sri Lanka Sebut Bom Paskah Bentuk Balasan Teror Christchurch : http://bit.ly/2viuymUBagikan Berita Ini
0 Response to "Sri Lanka Sebut Bom Paskah Bentuk Balasan Teror Christchurch"
Post a Comment