
"Sampai saat ini, kami masih melakukan kajian ulang dan mencari cara terbaik untuk menjalankan program tersebut," ujar Perwakilan Kantor Dagang dan Ekonomi Taiwan (TETO) di Jakarta, John Chung Chen, saat berkunjung ke kantor CNN Indonesia, Kamis (25/4).
Namun, masalah muncul ketika banyak agen memanfaatkan program ini untuk menipu para mahasiswa.
"Ada beberapa universitas yang malas sehingga menyewa agen untuk mencari calon mahasiswa yang mau mengikuti program ini," tutur Chen.
Para agen ini menawarkan beberapa hal yang tak sesuai dengan kenyataan hingga muncul pemberitaan mengenai dugaan eksploitasi.
"Agen ini ada yang dari Indonesia dan Taiwan. Kami menegaskan bahwa mahasiswa tak bisa lagi mendaftar lewat agen," kata Chen.
Pernyataan itu diutarakan Chen menyusul laporan yang menyebut bahwa 300 mahasiswa Indonesia program kuliah-magang di Universitas Hsing Wu diduga menjadi korban eksploitasi. Mereka dikabarkan dipekerjakan melebihi jam seharusnya.
"Menurut para mahasiswa Indonesia yang diwawancara, pengaturan kuliah-magang sudah sesuai dengan peraturan dan Undang-Undang Ketenagakerjaan Taiwan," kata Chen.
"Mereka (pelajar RI) juga membantah bahwa telah mengalami eksploitasi oleh kampus dalam program kuliah-magang tersebut."
"Sampai sekarang masih belum digelar kembali. Namun, kami berharap dapat dilanjutkan secepatnya karena sebenarnya program ini sangat baik," katanya. (has)
Baca Kelanjutan Usai Isu Eksploitasi WNI, Taiwan Masih Kaji Program Beasiswa : http://bit.ly/2L2fpkiBagikan Berita Ini
0 Response to "Usai Isu Eksploitasi WNI, Taiwan Masih Kaji Program Beasiswa"
Post a Comment