"Amerika Serikat mengirim kapal induk USS Abraham Lincoln dan armada serangnya, serta pesawat pembom ke Komando AS di Timur Tengah untuk mengirim pesan yang jelas dan tidak disalahartikan oleh rezim Iran, yakni setiap serangan terhadap kepentingan dan sekutu AS akan kami balas," kata Bolton, seperti dilansir Reuters, Senin (6/5).
Bolton adalah salah satu pejabat yang bersikap keras terhadap Iran. Hal ini menambah panjang daftar perselisihan AS dan Iran.
Presiden AS, Donald Trump, tahun lalu memutuskan membatalkan sepihak kesepakatan nuklir dengan Iran. Dia berdalih Iran tetap mengembangkan program persenjataan peluru kendali mereka.
Trump juga memasukkan Korps Garda Revolusi Iran ke dalam daftar kelompok teroris. Beberapa waktu lalu Trump juga menerapkan sanksi kepada negara-negara yang masih membeli minyak dari Iran.
Iran menyatakan tidak bersedia tunduk atas permintaan AS untuk menghentikan program pengembangan peluru kendali. Akan tetapi, diperkirakan perekonomian mereka akan kembali terpukul dengan penerapan sanksi pembelian minyak.
Di sisi lain, Ketua Parlemen Iran, Ali Larijani, menyatakan mereka akan tetap melanjutkan program pengayaan uranium yang ditentang AS. Menurut dia, ada celah dalam kesepakatan nuklir dengan AS yang bisa dimanfaatkan.
"Di dalam perjanjian nuklir, Iran bisa mengembangkan air berat (heavy water) dan ini bukan pelanggaran terhadap perjanjian itu. Maka dari itu kami akan melanjutkan kegiatan pengayaan uranium," kata Ali seperti dikutip kantor berita semi resmi Iran, ISNA.
Air berat adalah air yang memiliki kandungan isotop deuterium hidrogen yang lebih besar. Bahan ini bisa diolah menjadi tenaga nuklir. (ayp)
Baca Kelanjutan AS Kirim Kapal Induk, Klaim Iran Ancam Pasukan dan Sekutu : http://bit.ly/2VL658uBagikan Berita Ini
0 Response to "AS Kirim Kapal Induk, Klaim Iran Ancam Pasukan dan Sekutu"
Post a Comment