Saat ditemui dalam diskusi berjudul Prospect for US-Indonesia Relations after Indonesia's Elections di Jakarta, Jumat (3/5), Blake mengatakan pandangan itu bahkan tak hanya berlaku bagi dirinya sendiri, tapi juga dalam benak para diplomat AS.
"Keyakinan saya dan banyak diplomat karier AS adalah bahwa langkah pemerintahan Trump selama ini, pengakuan Yerusalem sebagai Ibu Kota Israel, pemindahan kedutaan, pengakuan kedaulatan Israel terhadap Dataran Tinggi Golan, hanya menjauhkan proses perdamaian," kata Blake.
Blake menuturkan para diplomat AS menyadari bahwa isu Palestina dan status Yerusalem sangat sensitif bagi negara-negara Muslim seperti Indonesia.
Dia juga menjelaskan bahwa para diplomat AS menyadari kebijakan Washington terkait konflik Palestina-Israel sepatutnya mengikuti setiap resolusi dan hukum internasional yang telah diterapkan, termasuk resolusi Perserikatan Bangsa-Bangsa 242.
Blake tak menampik banyak konsekuensi yang dihadapi AS sejak Trump memutuskan mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel pada Desember 2017 lalu, seperti relasi bilateral dengan negara-negara Muslim yang terganggu.
Robert O Blake Jr, mantan duta besar AS untuk Indonesia. (CNN Indonesia/Riva Dessthania Suastha)
|
Hal itu ia sebut terlihat dari sejumlah penentangan yang muncul di berbagai belahan dunia, tak lama setelah Trump mengumumkan keputusan kontroversialnya itu.
"Di Jakarta, ini juga terjadi di mana demonstrasi besar berlangsung di kedutaan besar AS," kata dubes yang menjabat pada 2013-2016 lalu itu.
"Ini menggarisbawahi pentingnya Trump untuk menyadari bahwa konsekuensi keputusannya itu lebih besar dan tak hanya berdampak bagi Israel dan Palestina belaka," lanjutnya. "Ini mempengaruhi hubungan bilateral AS dengan negara-negara lainnya seperti Indonesia juga,"
Presiden Donald Trump sebelumnya disebut tidak mencantumkan usulan solusi dua negara dalam proposal perdamaian Palestina-Israel gagasannya.
"Jika Anda mengatakan 'dua negara', itu berarti satu hal bagi Israel, itu berati satu hal bagi Palestina," kata Penasihat Gedung Putih yang juga merupakan menantu Trump, Jared Kushner, Kamis (2/5).
"Kami katakan mari kita jangan sertakan itu. Mari kita kerjakan saja perinciannya terkait apa artinya ini semua," katanya melanjutkan.
Selama ini, solusi dua negara dianggap komunitas internasional sebagai jalan keluar paling baik untuk mendamaikan Israel-Palestina yang telah berkonflik selama lebih dari setengah abad itu. (rds/end)
Baca Kelanjutan Kebijakan Trump Soal Israel-Palestina Dinilai Langkah Mundur : http://bit.ly/2ZQZ4lGBagikan Berita Ini
0 Response to "Kebijakan Trump Soal Israel-Palestina Dinilai Langkah Mundur"
Post a Comment