
Para aktivis itu adalah Chucheep Chiwasut bersama dia orang temannya Siam Theerawut, dan Kritsana Tupthai. Mereka melontarkan komentar politik tentang keluarga kerajaan dan sampai saat ini tak diketahui keberadaannya.
Kelompok hak asasi manusia mengatakan bahwa ketiga aktivis ini ditangkap di Vietnam pada awal tahun ini dan dikirim kembali ke Thailand pada minggu ini.
Ibu Siam mengungkapkan bahwa dia mendengar kabar terakhir tentang anaknya beberapa bulan lalu.
"Dia mengatakan bahwa dia baik-baik saja dan bicara tentang apa yang sudah dia makan dan tempat yang sudah dia kunjungi. Tapi dia tidak mengatakan keberadaannya," kata Kanya Theerawut kepada AFP.
Dia menambahkan bahwa dia sudah mengunjungi kantor polisi minggu ini tapi dia tak mendapatkan informasi apapun.
"Saya ingin tahu di mana anak saya," katanya.
Seorang pejabat senior dari kepolisian Thailand mengonfirmasi bahwa ketiga pria tersebut berada di Vietnam, namun dia tak punya informasi tentang penangkapan tersebut.
Wakil Perdana Menteri Thailand membantah jika mereka berada di tahanan Thailand pada Jumat lalu.
Puluhan pembangkang, akademisi, dan aktivis pro-demokrasi sudah diasingkan sejak junta merebut kekuasaan dalam kudeta di 2014 lalu.
Kebanyakan orang melarikan diri ke Laos dan Kamboja untuk menghindair tuduhan dan hukuman penjara. Namun tiga orang aktivis ini pindah dari Laos karena ada tiga orang aktivis lainnya hilang saat mencari perlindungan di sana.
Akhir Desember lalu, dua orang aktivis ditemukan di Sungai Mekong dengan beton di dalam perutnya. Pemerintah membantah bertanggung jawab.
Amnesty International meminta pemerintah Thailand untuk memberi jawaban. (AFP/chs)
Baca Kelanjutan Keluarga Pertanyakan Keberadaan Aktivis Thailand yang Hilang : http://bit.ly/2WAZMldBagikan Berita Ini
0 Response to "Keluarga Pertanyakan Keberadaan Aktivis Thailand yang Hilang"
Post a Comment