Seperti dilansir Reuters, Senin (6/5), pesawat yang sedang mengangkut 78 orang itu dilaporkan mendarat dengan tidak mulus (hard landing) di bandara dan mesinnya terbakar. Burung besi itu sedang dalam perjalanan menuju kota Murmansk.
Mereka sempat berputar dua kali sebelum mendarat. Ketika sampai di landasan, saksi menyatakan terdapat serpihan yang masuk ke mesin dan memicu kebakaran.
Saat itu tangki bahan bakar pesawat masih dalam kondisi penuh. Sampai saat ini penyebab kecelakaan itu masih diselidiki.
Proses evakuasi sempat mengalami kendala karena dilaporkan sejumlah penumpang memilih menyelamatkan barang bawaan masing-masing.
Supaya pesawat itu laku, Rusia memberi imbalan subsidi bagi maskapai dalam negeri yang mau menggunakannya. Aeroflot, yang sempat tertatih-tatih setelah Uni Soviet berakhir, menjadi pengguna terbesar pesawat itu. Mereka juga mengoperasikan armada Boeing dan Airbus.
Beberapa maskapai Meksiko juga menggunakan Sukhoi Superjet 100 untuk penerbangan dalam negeri.
Akan tetapi, pesawat jenis ini diragukan tingkat keamanannya karena pada Desember 2016 lalu sempat dilarang terbang. Keputusan itu diambil setelah ditemukan ada cacat pada bagian ekor.
Dengan kejadian ini, beberapa pihak mendesak supaya Rusia melarang terbang dan tidak membuat pesawat itu lagi. Meski begitu, sejumlah pejabat bidang penerbangan sipil di Rusia menyatakan belum berniat kembali melarang terbang Sukhoi Superjet. (ayp)
Baca Kelanjutan Korban Tewas Insiden Pesawat Aeroflot di Rusia Capai 41 Orang : http://bit.ly/2WqGoHrBagikan Berita Ini
0 Response to "Korban Tewas Insiden Pesawat Aeroflot di Rusia Capai 41 Orang"
Post a Comment