
Seperti dilansir Bernama, Jumat (31/5), seorang WNI itu dibekuk aparat Malaysia dalam operasi yang digelar sejak 24 sampai 30 Mei kemarin. Menurut Kepala PDRM, Abdul Hamid, satu WNI terduga terorisme itu ditangkap di Keningaum, Sabah.
"Tersangka juga membantu mengirimkan uang untuk kelompok militan Maute di selatan Filipina dan berencana terbang ke Suriah," kata Hamid.
Kelompok Maute adalah pihak yang bertanggung jawab atas pertempuran di Kota Marawi, Provinsi Lanao del Sur, Kawasan Otonomi Islam Mindanao pada 2017 lalu. Mereka bersama pemimpin salah satu faksi kelompok teror Abu Sayyaf, Isnilon Hapilon, menyerbu kota itu dan berperang dengan pasukan Filipina selama sekitar lima bulan.
Hamid menyatakan mereka kini masih memburu seorang warga Indonesia lain yang bernama Marwan dalam kasus yang sama. Menurut dia Marwan juga bertugas membantu para pengikut ISIS yang hendak ke selatan Filipina atau Suriah.
Aparat Malaysia juga menangkap seorang warga Bangladesh berusia 28 tahun dalam perkara terorisme. Lelaki yang bekerja sebagai juru mesin kapal itu terbukti menyimpan bahan-bahan kimia dan mampu merakit bom.
Sedangkan seorang warga Malaysia berusia 42 tahun juga ditangkap dalam operasi itu. Pria yang bekerja sebagai pengusaha itu dibekuk di Bandara Internasional Kuala Lumpur pada 17 Mei lalu, saat hendak terbang ke Suriah melalui Mesir.
Hamid menyatakan warga Malaysia itu sudah menyatakan sumpah setia kepada ISIS melalui Facebook, dan menolak sistem pemerintahan demokrasi di Negeri Jiran.
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Polisi Malaysia Sebut 2 WNI terlibat Terorisme, 1 Ditangkap"
Post a Comment