Dijadwalkan tiba di Jepang pada Sabtu (25/5), Trump akan langsung menghabiskan waktu bersama Abe keesokan harinya, Minggu (26/5).
Pada pagi hari, Trump dan Abe akan bermain golf bersama, menyuguhkan kembali kemesraan bagi insan pers yang melabeli keakraban kedua pemimpin negara tersebut dengan sebutan "bromance".
Namun sebenarnya, awak media Jepang lebih menantikan agenda Trump dan Abe selanjutnya, yaitu menyaksikan bersama final turnamen sumo.
Mereka harus memikirkan di mana Trump akan duduk dan cara melindungi sang presiden ketika penonton melempar bantal, tradisi yang biasa dilakukan warga Jepang ketika sang jawara alias yokozuna jatuh.
Di akhir pertandingan, Trump diberi kehormatan untuk menyerahkan piala kepada pemenang turnamen sumo tersebut.
![]() |
Keesokan harinya, kedua pemimpin akan memulai pekan kerja mereka dengan menggelar pertemuan bilateral tertutup sembari makan siang.
Setelah itu, Trump akan menorehkan sejarah sebagai pemimpin dunia pertama yang berjumpa dengan kaisar baru Jepang, Naruhito.
Naruhito duduk di singgasana istana setelah ayahnya, Akihito, melepaskan takhta pada akhir April lalu.
Pelepasan takhta semacam ini merupakan momen langka di Jepang karena seorang kaisar biasanya mempertahankan singgasananya hingga ia mengembuskan napas terakhirnya.
![]() |
Trump lantas akan menutup lawatannya dengan mengunjungi pangkalan udara AS di Yokosuka, menunjukkan kekuatan kerja sama militer kedua negara.
"Ini menunjukkan hubungan antara AS dan Jepang belum pernah sekuat ini," ucap seorang pejabat senior dalam pemerintahan Trump kepada AFP.
Mata dunia pun tertuju pada Abe karena dianggap lihai menghadapi Trump yang kini sedang berseteru dengan sejumlah negara, seperti China dan Iran.
Dalam kurun waktu beberapa bulan ini saja, Trump dan Abe secara keseluruhan bertatap muka tiga kali.
Kedua pemimpin kemudian akan bertemu kembali di sela konferensi tingkat tinggi G20 di Osaka pada akhir Juni mendatang.
"Tiga pertemuan dalam kurun waktu singkat menunjukkan betapa dekat hubungan mereka. Ini belum pernah terjadi sebelumnya," ujar seorang pejabat AS yang enggan diungkap identitasnya.
Jepang memang pernah menjadi korban senjata atom AS ketika sekutu mengebom Hiroshima dan Nagasaki di akhir Perang Dunia II.
Pada 2017, Korut mengancam bakal menembakkan rudal balistik ke Guam, wilayah kekuasaan AS di Pasifik. Berdasarkan peta serangan, rudal itu bakal melintasi langit Jepang sebelum menghantam Guam.
Saat uji coba, rudal Korut itu pun jatuh di perairan Jepang, membuat Abe geram dan bersumpah bakal memperkuat pertahanannya. Secara tidak langsung, pertahanan Jepang akan membentengi Guam.
Selain masalah keamanan, Trump juga dianggap akan memupuk kepercayaan diri ketika berkunjung ke Jepang, terutama di tengah perang dagang dengan China.
Pada medio 1980-an, Jepang adalah ancaman besar bagi para pebisnis AS karena manuver perdagangan yang sangat baik. Namun kini, Jepang bukan lagi masalah untuk AS.
"Jika kalian melihat kembali ke tahun 1989, Jepang mengambil alih AS, dan sekarang kalian bahkan tak pernah lagi mendengar Jepang. Dua puluh tahun dari sekarang, siapa yang akan berada di posisi itu?" ujar analis kebijakan luar negeri Universitas John Hopkins, Robert Guttman. (has)
Baca Kelanjutan Trump-Shinzo Abe Memupuk 'Bromance' dengan Golf dan Sumo : http://bit.ly/2M9gQOqBagikan Berita Ini
0 Response to "Trump-Shinzo Abe Memupuk 'Bromance' dengan Golf dan Sumo"
Post a Comment