Dalam persidangan pada Kamis (6/6), hakim pengadilan Jerman, Sebastian Buehrmann, menjatuhkan hukuman ini karena menganggap tindakan Hoegel "tak bisa ditoleransi."
Hoegel ditahan pada 2005 lalu, ketika tertangkap tangan tengah memberikan suntikan mati pada salah satu pasien di rumah sakit tempat dia bekerja di Delmenhorst.
Setelah diselidiki lebih lanjut, Hoegel ternyata tak hanya membunuh satu pasien. Pada 2015, ia akhirnya dibui karena terbukti bersalah melakukan pembunuhan terhadap enam pasiennya pada 2015.
Namun, pengadilan tak dapat membuktikan tuduhan tersebut karena Hoegel sendiri tak bisa mengingat sebagian besar aksinya.
Sementara itu, banyak jasad korban juga tak bisa diautopsi karena sudah dikremasi sebelum Hoegel tertangkap.
Dalam persidangan sebelumnya, Hoegel mengaku melakukan aksi brutal itu hanya karena kebosanan.
Merujuk pada surat dakwaan yang dirujuk CNN, jaksa penuntut menyebut Hoegel memberikan berbagai obat tanpa resep kepada pasiennya dalam dosis tinggi hanya untuk memamerkan keahliannya menyadarkan kembali para korban di hadapan teman-temannya.
Akibat aksi tersebut, Hoegel diduga menghilangkan nyawa 62 pasien di Delmenhorst dan 35 orang di klinik Oldenburg.
Dalam persidangan terakhir pada pekan ini, Hoegel meminta maaf kepada keluarga korban atas "aksi keji" tersebut.
"Saya ingin meminta maaf secara tulus atas segala yang saya perbuat terhadap kalian selama bertahun-tahun," katanya sebagaimana dikutip AFP. (has)
Baca Kelanjutan Bunuh 85 Pasien, Perawat Jerman Divonis Penjara Seumur Hidup : http://bit.ly/2MGL0caBagikan Berita Ini
0 Response to "Bunuh 85 Pasien, Perawat Jerman Divonis Penjara Seumur Hidup"
Post a Comment