Klarifikasi tersebut muncul di tengah maraknya spekulasi di forum daring yang menyebut teknik fracking sebagai penyebab terjadinya gempa bumi dengan magnitudo 6, yang menewaskan 13 orang serta melukai hampir 200 lainnya.
Direktur Pusat Jaringan Gempa China, Wang Haitao, menyatakan tidak ada bukti cukup yang menunjukkan gempa tersebut diakibatkan oleh kegiatan eksplorasi gas serpih. Pernyataan tersebut turut didukung oleh dokumen dari Administrasi Gempa Bumi China.
Menurutnya, meskipun para ilmuwan Amerika Serikat menemukan adanya peningkatan gempa di wilayah dengan eksplorasi minyak dan gas di dalamnya, tetap tidak ada bukti konkret yang menunjukkan hubungan tersebut.
Menurut lembaga Survei Geologi AS, teknik fracking hanya menyebabkan sejumlah kecil terjadinya gempa di wilayah AS. Sementara, sebagian besarnya diakibatkan oleh pembuangan limbah dari hasil produksi minyak.
Alhasil, pemerintah China memberhentikan teknik fracking dalam operasi eksplorasi gas serpih.
Penelitian oleh Seismological Society of America pada April lalu juga menyatakan teknik fracking berlebih yang dilakukan di situs gas serpih Sichuan sejak 2010 silam bertepatan dengan meningkatnya frekuensi gempa di sana.
Sementara itu, ahli geologi China juga menaruh perhatian khusus pada pengembangan sumber tenaga air berlebihan yang dianggap telah mengganggu kestabilan gelombang seismik di wilayah Sichuan. (ajw/ayp)
Baca Kelanjutan China Bantah Eksplorasi Gas Penyebab Gempa Bumi di Sichuan : http://bit.ly/2WQDUq1Bagikan Berita Ini
0 Response to "China Bantah Eksplorasi Gas Penyebab Gempa Bumi di Sichuan"
Post a Comment