
Kelompok pemantau Syrian Observatory for Human Rights melaporkan bahwa warga sipil itu menjadi korban dalam serangan udara dan insiden penembakan di wilayah selatanprovinsiIdlib dan utara provinsi Hama pada Kamis (13/6).
Wilayah Idlib yang berpenduduk tiga juta jiwa seharusnya mendapat perlindungan dari serangan rezim besar-besaran sesuai dengan kesepakatan zona penyangga demiliterisasi yang dibentuk Rusia dan Turki pada September 2018 lalu.Namun, kesepakatan itu tidak sepenuhnya dilaksanakan karena kelompok jihadis menolak untuk keluar dari wilayah tersebut.
Pada Januari lalu, kelompok militan Hayat Tahrir al-Sham pimpinan mantan afiliasi Al-Qaidah Suriah mengklaim berkuasa di sebagian besar Provinsi Idlib serta wilayah yang berdekatan dengan Provinsi Latakia, Hama, dan Aleppo.
Pemerintah Suriah dan Rusia pun meningkatkan gempuran dan pengeboman di wilayah Idlib sejak April lalu. Akibatnya, lebih dari 360 penduduk sipil tewas.
Pecah pada 2011, perang Suriah hingga kini sudah menewaskan lebih dari 370 ribu orang dan menyebabkan jutaan penduduk harus mengungsi.
Russia mulai mendukung pemerintahan Suriah melawan pemberontak pada 2015 lalu. Rusia membantu Suriah merebut kembali sebagian besar wilayah yang saat itu dikuasai pihak oposisi dan kelompok militan.
(ajw/has)
Baca Kelanjutan Serangan Udara Gabungan Suriah dan Rusia Tewaskan 28 Orang : http://bit.ly/2MO3HdJBagikan Berita Ini
0 Response to "Serangan Udara Gabungan Suriah dan Rusia Tewaskan 28 Orang"
Post a Comment