Di awal pernyataannya, Bolsonaro mengakui bahwa kebakaran yang biasa terjadi ketika musim panas itu memang sangat meresahkan.
"Namun, menuding saya sebagai Kapten Nero yang melakukan pembakaran adalah tindakan yang tidak bertanggung jawab," ujar Bolsonaro sebagaimana dilansir AFP, Kamis (22/8).
Kebakaran di hutan Amazon sendiri kerap terjadi pada musim kering yang biasanya berakhir pada akhir Oktober atau awal November.
Selain faktor cuaca, kebakaran hutan di Brasil juga kerap terjadi karena ulah petani dan peternak yang ingin membuka lahan untuk usahanya.
Asap karhutla bahkan dapat terlihat dari citra satelit INPE di luar angkasa. Kabut asap pekat dilaporkan menyelimuti sejumlah kota termasuk, Sao Paolo, selama beberapa hari terakhir hingga membuat otoritas mengalihkan jalur penerbangan.
Organisasi pro-lingkungan internasional, World Wildlife Fund (WWF), menganggap karhutla terparah ini terjadi akibat percepatan deforestasi di Amazon.
"Secara historis, di wilayah ini, penggunaan api terkait langsung dengan deforestasi karena merupakan salah satu teknik untuk menebang pohon (dan membuka lahan)," demikian pernyataan WWF. (has)
Baca Kelanjutan Bolsonaro Geram Dijuluki Kapten Nero Terkait Kebakaran Amazon : https://ift.tt/2U5lY6BBagikan Berita Ini
0 Response to "Bolsonaro Geram Dijuluki Kapten Nero Terkait Kebakaran Amazon"
Post a Comment