“Korea Utara masih menahan warga kami dan AS, tapi mereka harus segera memulangkan tahanan itu kepada keluarganya, dan pemerintah akan terus mendesak itu,” ujar juru bicara presiden Korsel, Cheong Wa Dae.
Kantor berita Yonhap melaporkan, hingga kini masih ada enam orang Korsel dan tiga warga AS yang ditahan Korut karena berbagai tuduhan, termasuk kegiatan mata-mata.
Pernyataan ini disampaikan Korsel setelah Otto Warmbier, warga AS yang dibebaskan dalam keadaan koma setelah ditahan selama 17 bulan oleh Korut, dilaporkan meninggal dunia pada Senin (19/6).
“Presiden juga mempertanyakan apakah Korut sudah memenuhi kewajiban mereka terkait hak asasi manusia, seperti memberi notifikasi kepada Keluarga Warmbier mengenai kondisinya ketika memburuk dan memberikan perawatan terbaik,” ucap Cheong.
Washington Post memberitakan, keluarga Warmbier mendapat laporan dari perwakilan AS bahwa Otto jatuh sakit akibat keracunan bakteri Clostridium botulinum tak lama setelah menghadiri persidangan pada Maret 2016 lalu.
Otoritas Korut mengatakan kepada CNN, Warmbier diadili karena tertangkap kamera saat sedang berusaha mencuri poster slogan politik di salah satu hotel di Pyongyang tempatnya menginap saat liburan.
Namun, sejumlah pihak tetap mempertanyakan alasan Warmbier jatuh sakit hingga koma. Keluarga Warmbier pun mendesak Korut untuk segera memberikan penjelasan.
Setelah tiba di kampung halamannya, kondisi Warmbier kian terpuruk hingga akhirnya meninggal dunia. Presiden AS, Donald Trump, pun menyebut rezim Korut di bawah pimpinan Kim Jong-un sangat brutal.
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Presiden Korsel Desak Korut Segera Pulangkan Tahanan Asing"
Post a Comment