Hal tersebut menyusul serangan militan Maute yang berbaiat kepada teroris asal Timur Tengah itu di Marawi, Filipina.
"ISIL (ISIS) telah mendeklarasikan keinginan untuk mendirikan negara khilafah regional dan situasi yang berkembang sekarang di bagian selatan Filipina merupakan kekhawatiran yang besar," ujarnya di Manado, Sulawesi Utara, Sabtu (29/7).
Kedatangan Brandis ke Indonesia untuk menghadiri pertemuan enam negara membahas terorisme lintas batas. Selain Australia, ada pula delegasi dari Filipina, Malaysia, Brunei Darussalam dan Selandia Baru.
"Inilah sebabnya mengapa pemerintah Australia bersama-sama memimpin pertemuan penting ini," kata dia.
Secara khusus, pertemuan itu membahas masalah-masalah keamanan di sub kawasan Laut Sulu dan Laut Sulawesi menyusul serangan di Marawi.
Militan ISIS menyapu Marawi pada akhir Mei lalu. Memasuki bulan ketiga, militer Filipina masih belum bisa sepenuhnya mengatasi keberadaan para teroris.
Menurut Menteri Koordinator bidang Politik Hukum dan Keamanan Wiranto, pemerintah Indonesia telah meminta pihak Filipina untuk memberi penjelasan mengenai situasi di Marawi.
"Pertemuan dengan pihak Filipina kita meminta penjelasan yang agak detail mengenai perkembangan aksi terorisme atau percobaan usaha untuk membangun basis baru ISIS di Filipina selatan," kata Wiranto. (has)
Baca Kelanjutan Australia: ISIS Berniat Dirikan Kekhalifahan Asia Tenggara : http://ift.tt/2v6hTVrBagikan Berita Ini
0 Response to "Australia: ISIS Berniat Dirikan Kekhalifahan Asia Tenggara"
Post a Comment