Hal ini bermula saat Ramadan al-Anzi, kolumnis surat kabar media Arab Saudi, Al-Jazirah, menggambarkan Raja Salman sebagai "Haleem" yang berarti maha penyantun dan "Shadeed al-Eqab" yang berarti tegas dalam menentukan sanksi.
Kedua istilah tersebut berkaitan erat dengan nama-nama baik Tuhan dalam Islam.
Raja Salman memang sering mendapat pujian dan menjadi kebanggaan rakyat Saudi sejak ia menjabat sebagai orang nomor satu di negara itu pada 2015 lalu.
Namun, Kerajaan Saudi mengecam seluruh pihak yang mengaitkan apalagi menamakan seorang individu dengan salah satu dari 99 nama-nama baik Tuhan.
Tak hanya sang penulis, Raja Salman bahkan meminta suatu tindakan tegas juga diambil terhadap surat kabar Al-Jazirah.
Dalam sebuah pesan kepada Menteri Informasi Awwad bin Saleh Alawwad, Raja Salman mengaku "tercengang oleh beberapa ungkapan yang digunakan" dalam artikel opini tersebut.
Menanggapi hal ini, Al-Jazirah pun akhirnya menerbitkan sebuah permintaan maaf terbuka pada Sabtu pekan lalu.
"Ungkapan dan penghargaan yang diberikan penulis kepada Raja [Salman], tidak dapat diterima, terlepas dari hal-hal baik yang Tuhan telah berikan kepada Raja. Semoga Tuhan melindungi dia dan kerhomatannya sebagai pelindung dua kota suci Islam [Madinah dan Mekah]," tulis Al-Jazirah seperti dikutip Reuters, Senin (3/7).
(les)
Baca Kelanjutan Disamakan Dengan Tuhan, Raja Salman Minta Kolumnis Diskors : http://ift.tt/2uE0wrlBagikan Berita Ini
0 Response to "Disamakan Dengan Tuhan, Raja Salman Minta Kolumnis Diskors"
Post a Comment