Ombudsman Filipina melaporkan, Aquino dituntut karena memberikan kewenangan kepada kepala kepolisian yang saat itu sedang berstatus non-aktif, Alan Purisima, untuk melancarkan operasi tersebut.
“Purisima tidak akan ditempatkan di posisi itu jika tanpa pengaruh dari Presiden Aquini,” demikian pernyataan resmi Conchita Morales dari Ombudsman Filipina, sebagaimana dikutip AFP, Jumat (14/7).
Operasi kepolisian di Mamasapano itu memang berhasil menewaskan salah satu tersangka teroris yang juga masuk dalam daftar pencarian Amerika Serikat, Zulkifli Abdhir.
Akibat kontroversi ini, Kongres Filipina membatalkan pengesahan Bangsamoro Basic Law, satu hukum yang digodok sebagai upaya damai antara pemerintah dan kelompok pemberontak Front Pembebasan Islam Moro (MILF).
Menanggapi kabar tuntutan ini, juru bicara Duterte, Ernesto Abella, mengatakan, “Ini merupakan keinginannya [Duterte] dan bangsa ini untuk memberikan keadilan bagi korban dan keluarga dari 44 polisi dan mengangkat kembali isu ini sebagai bagian dari proses pemulihan.” (has)
Baca Kelanjutan Eks Presiden Filipina Dituntut atas Operasi Anti-teror Fatal : http://ift.tt/2t0YkJMBagikan Berita Ini
0 Response to "Eks Presiden Filipina Dituntut atas Operasi Anti-teror Fatal"
Post a Comment