Perfektur Fukuoka di wilayah barat daya Kyushu digempur hujan deras dengan curah 774 mm selama 9 jam pada Rabu (5/7) atau dua kali lipat curah hujan yang umumnya turun pada bulan Juli, sebut stasiun televisi NHK.
Sekitar 7500 tim penyelamat, termasuk polisi, pemadam kebakaran dan tentara dari angkatan darat Jepang, diturunkan guna membantu evakuasi dan mencari warga yang hilang.
Pejabat setempat menyebut tim penyelamat itu bisa ditambah sebanyak 5000 orang dan 50 helikopter, jika dibutuhkan.
Hujan deras tersebut menyebabkan tanah longsor di beberapa tempat. Seorang pria harus ditarik keluar dari timbunan lumpur dan dilakukan kejut jantung. Korban tersebut tidak menunjukkan tanda-tanda kehidupan, namun belum dinyatakan meninggal.
Kepala Sekretaris Kabinet Jepang Yoshihide Suga mengatakan keadaan sebagian warga tidak bisa dikonfirmasi.
“Ada banyak laporan yang belum bisa dikonfirmasi, seperti anak yang hanyut di sungai atau rumah saya terbawa arus dan orangtua saya tidak bisa dihubungi,” kata Suga.
“Kami akan terus melakukan komunikasi intensif dengan daerah bencana dan bekerja keras menyelamatkan warga serta memastikan tingkat kerusakan yang terjadi,” ujar Suga dalam sebuah konferensi pers.
Perfektur Fukuoka dan Oita merupakan daerah yang paling parah terkena bencana.
“Saya mendengar suara keras dan kemudian sebuah rumah hancur, ada pohon yang menembus tembok ke dalam rumah,” kata seorang pria kepada NHK, dikutip Reuters.
Hingga kini, belum ada laporan mengenai kerusakan sistem transportasi. Namun, kamera cctv menunjukkan rel kereta api terputus dan jalanan terendam banjir.
Hujan deras juga menghentikan produksi di pabrik Daihatsu Motor di Oita. Perusahaan juga membatalkan pengiriman material ke pabrik lainnya di Fukuoka.
Sementara juru bicara Nippon Oil & Energy Corp mengatakan bencana tersebut tidak menimbulkan dampak parah pada operasi di kilang Oita.
(les)
Baca Kelanjutan Hujan Deras Gempur Jepang, 400 Ribu Orang Mengungsi : http://ift.tt/2sPsS0jBagikan Berita Ini
0 Response to "Hujan Deras Gempur Jepang, 400 Ribu Orang Mengungsi"
Post a Comment