Search

Konflik Marawi, Barat Larang Warganya ke Filipina Selatan

Jakarta, CNN Indonesia -- Pemerintah negara Barat mengeluarkan travel warning alias peringatan perjalanan ke selatan Filipina, karena konflik Marawi yang terus berlanjut.

Peringatan itu dikeluarkan oleh Inggris, Kanada dan Australia pekan ini, menyusul permintaan perpanjangan darurat militer di wilayah Mindanao oleh Presiden Filipina Rodrigo Duterte, hingga akhir tahun ini.

Pemerintah Kanada mengumumkan pada Senin lalu, agar warganya tidak bepergian ke Mindanao, kecuali Davao City, yang merupakan kota terbesar di Filipina selatan.

“Ada risiko besar serangan teroris dan penculikan di wilayah tersebut,” demikian bunyi pernyataan pemerintah Kanada.


Selain itu, warga Kanada juga diimbau hanya mengunjungi Davao jika benar-benar mendesak. Pasalnya, Davao juga tidak kebal terhadap serangan teror, salah satunya ledakan di pasar malam tahun lalu, yang menewaskan 15 orang.

Sementara peringatan perjalanan dari pemerintah Inggris dirilis pada Selasa, dan menyebut “teroris kemungkinan besar melakukan serangan di berbagai lokasi di Filipina, namun ancaman terbesar ada di wilayah selatan, di Mindanao.”

Inggris juga memperingatkan warganya agar tidak mendekati Pulau Dumaugete dan Siquijor, yang merupakan destinasi wisata, karena dikhawatirkan terjadi penculikan ataupun serangan teror.

Adapun pemerintah Australia mengeluarkan peringatan pada 18 Juli lalu. Peringatan itu berlaku terutama bagi wilayah Mindanao.


Sementara Kedutaan Besar Amerika Serikat di Manila mengatakan punya “sumber kredibel” yang menyebut akan adanya penculikan turis asing di kawasan wisata populer seperti Palawan, Cebu dan Bohol, sepanjang 2017.

Mindanao menempati 30 persen kawasan Filipina dan merupakan rumah bagi 20 juta penduduk.

Kendati memiliki banyak destinasi wisata populer, Mindanao kerap dilanda konflik, terutama oleh pemberontak Muslim dan kelompok komunis. Kelompok Abu Sayyaf berulang kali melakukan penculikan turis asing demi tebusan di Mindanao.

Kini, adanya pertempuran melawan kelompok Maute yang berbaiat pada ISIS di Marawi, membuat negara Barat semakin gencar mengeluarkan travel warning.

Sejak Mei, konflik Marawi tak kunjung reda, menelan lebih dari 600 nyawa, memicu Presiden Duterte memperpanjang darurat militer.

(les)

Let's block ads! (Why?)

Baca Kelanjutan Konflik Marawi, Barat Larang Warganya ke Filipina Selatan : http://ift.tt/2uBct3F

Bagikan Berita Ini

Related Posts :

0 Response to "Konflik Marawi, Barat Larang Warganya ke Filipina Selatan"

Post a Comment

Powered by Blogger.