Putusan ini menjadi kejutan bagi Lula yang merupakan salah satu politikus paling populer di Brasil dan menjadi pukulan telak bagi kesempatannya kembali ke dunia politik.
Pemimpin yang dipuji dunia karena mengurangi kesenjangan di Brasil ini menghadapi empat sidang korupsi lain dan masih bisa menghirup udara bebas karena mengajukan banding.
Vonis tersebut menjadi hukuman paling berat di antara serangkaian kasus korupsi yang diselidiki tiga tahun belakangan di Brasil, mengungkap suap sistematis di tingkat atas perusahaan dan pemerintahan.
Menurut jaksa, perusahaan menghabiskan uang dengan nilai tersebut untuk memperbaiki apartemen pantai untuk Lula sebagai imbalan bantuannya memenangkan kontrak dengan perusahaan minyak negara Petroleo Brasileiro.
Presiden kelas pekerja pertama di Brasil ini dituding jaksa mengotaki skema korupsi jangka panjang yang terungkap dalam penyidikan terhadap kasus suap seputar Petrobras.
Tim hukum Lula melalui surat elektronik menyatakan bahwa kliennya tidak bersalah dan akan mengajukan banding.
"Selama lebih dari tiga tahun, Lula dijadikan subjek investigasi bermotif politik," kata mereka dalam pernyataan tersebut. "Tidak ada bukti kesalahan yang kredibel dan begitu banyak bukti yang meringankannya begitu saja diabaikan."Pengacara Lula, Cristiano Martins, berulang kali menuding Moro sebagai hakim yang bias. Tudingan itu pun dengan tegas ditampik.
Dalam putusannya, Moro menulis bahwa dirinya "tidak mendapatkan kepuasan pribadi dalam putusan ini, justru sebaliknya."
"Sayang sekali seorang presiden republik ini divonis bersalah," kata Moro. "Seberapa penting pun Anda, semua setara di hadapan hukum." (aal)
Baca Kelanjutan Korupsi, Bekas Presiden Brasil Divonis Nyaris 10 Tahun : http://ift.tt/2unE6OLBagikan Berita Ini
0 Response to "Korupsi, Bekas Presiden Brasil Divonis Nyaris 10 Tahun"
Post a Comment