Lepas dari ISIS, Wanita Suriah Bakar Burqa

Jakarta, CNN Indonesia -- Warga Raqqa di Suriah merayakan kemerdekaan mereka dari ISIS. Para wanita membakar burqa dan para pria mencukur habis janggut mereka.

“Semoga baju yang mereka paksa kami pakai ini dikutuk!” ujar salah satu wanita.

Sebelumnya, saat berada dalam cengkeraman ISIS, warga Raqqa dipaksa berpenampilan sesuai peraturan kelompok teroris tersebut, yakni para wanita mengenakan burqa dan cadar, sementara para pria diwajibkan berjanggut panjang.

Namun kini, setelah Pasukan Demokratik Suriah yang didukung Amerika Serikat berhasil menekan ISIS di Raqqa dan membebaskan beberapa wilayah dari para teroris, para wanita dengan sukacita melepaskan burqa yang menutupi pakaian mereka dan membakarnya.

Video pembakaran burqa tersebut langsung viral di media sosial. Dalam video itu juga terlihat seorang wanita yang menangis tersedu-sedu usai membakar burqa tersebut.

“ISIS membunuh ayah saya, saya berharap dia ada di sini di masa bahagia ini,” katanya.

Wanita lainnya pun menguraikan kekejaman ISIS yang menewaskan suaminya.

“Mereka suami saya. Mereka melemparkan mortar ke dalam rumah, suami saya terkena ledakan dan meninggal,” ujarnya sembari terisak.

Para pria juga tidak ketinggalan merayakan kebebasan itu dengan mencukur habis janggut panjang mereka.

[Gambas:Twitter]

“Saya segera pergi ke tukang cukur dan meminta mereka memotong habis semuanya,” kata salah satu pria.

Para warga tersebut baru saja dibebaskan oleh tentara gabungan Pasukan Demokratik Suriah (SDF) dan Unit Perlindungan Rakyat (YPG), yang merilis video tersebut.

SDF terus melancarkan gempuran guna menembus benteng pertahanan ISIS di Raqqa pada Juni dan berhasil merebut kembali sebagian wilayah kota yang secara de facto dianggap sebagai ibukota ISIS tersebut.

Pada Sabtu, Suriah melancarkan serangan udara di wilayah timur Raqqa, dekat basis pasukan SDF. Serangan udara itu berlokasi di Maadan dan Bir al-Sabkhawi, dan berhasil “menghancurkan kantong persembunyian dan beberapa kendaraan ISIS,” ujar lembaga pemantau Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia, dikutip Independent.

Observatorium Suriah menyebut itu merupakan pertama kalinya dalam beberapa minggu terakhir, militer Suriah melakukan serangan udara.

Selain itu, tentara Suriah juga aktif bertempur di barisan depan melawan ISIS di wilayah barat Raqqa dan berhasil merebut kembali kawasan tersebut.

Tentara Suriah yang didukung Rusia, melakukan perlawanan terpisah dengan pasukan SDF dan YPG yang didukung AS. Mereka menggemppur ISIS dari barat Raqqa, kendati juga melakukan serangan udara di Provinsi Deir al-Zor, dekat basis SDF.

SDF beberapa kali menuding pemerintah Suriah menyerang basis mereka, dan sempat memicu ketegangan baru antara Amerika Serikat dan Rusia.

(les)

Let's block ads! (Why?)