Insiden tersebut terjadi pada Rabu (12/7) ketika pesawat pengebom milik tentara Filipina mengunci dan menghancurkan sebuah gedung yang diyakini sebagai persembunyian militan. Namun, gedung tersebut ambruk ke arah pasukan yang tengah berjaga di lokasi dan menewaskan dua diantaranya.
“Reruntuhan bangunan yang ambruk secara tidak sengaja menimpa dua anggota kami,” kata juru bicara militer Filipina Letnan Kolonel Jo-Ar Herrera dalam sebuah pernyataan, dikutip Channel News Asia.
“Kami sangat berduka atas kecelakaan ini,” paparnya.
Selain dua tentara yang tewas, kecelakaan itu juga melukai 11 tentara lain dan kini mereka telah mendapat perawatan di rumah sakit.
Sebelumnya, sebuah serangan udara pada Mei, juga pernah menewaskan 11 pasukan keamanan Filipina.
Konflik di Marawi pecah pada 23 Mei lalu saat tentara menggelar razia untuk menangkap buronan teroris Isnilon Hapilon yang juga merupakan penghubung ISIS di Filipina. Namun, militan melakukan perlawanan sengit dan memicu Presiden Filipina Rodrigo Duterte memberlakukan darurat militer yang berlangsung hingga sekarang.
Pada Selasa, Duterte mengatakan dia butuh 15 hari tambahan untuk mengusir militan keluar dari Marawi.
Hingga saat ini, konflik Marawi telah menelan 500 nyawa, termasuk 389 militan, 90 tentara, dan 39 warga sipil, sementara 260,000 penduduk terpaksa mengungsi.
(les)
Baca Kelanjutan Salah Sasaran, Serangan Udara Filipina Tewaskan Tentara : http://ift.tt/2t5MDFWBagikan Berita Ini
0 Response to "Salah Sasaran, Serangan Udara Filipina Tewaskan Tentara"
Post a Comment