Pernyataan ini menjadi tanda-tanda terkini akan keputusasaan Trump soal minimnya perkembangan dalam upaya menghentikan program nuklir dan peluru kendali balistik Korea Utara. Sejumlah pejabat tinggi AS menyebut masalah ini telah memicu kekhawatiran dalam beberapa bulan belakangan.
Kesabaran strategis diketahui merupakan prinsip pendahulu Trump, Barack Obama, dalam menangani ambisi Korea Utara.
Moon Jae-in berkunjung ke Gedung Putih setelah Trump menyetujui sejumlah langkah untuk meningkatkan tekanan terhadap Korea Utara. Hal itu juga sekaligus jadi pesan untuk China soal menyurutnya kesabaran Negeri Paman Sam.
Kementerian Keuangan AS, sehari sebelumnya, menjatuhkan sanksi baru terhadap bank dan sejumlah warga China sementara Kementerian Luar Negeri menyepakati penjualan senjata senilai $1 milyar dengan Taiwan. Kedua langkah itu hampir pasti dapat mengusik Beijing yang tidak mengakui Taiwan sebagai negara.
Trump memperingatkan, Amerika dihadapkan pada "ancaman rezim brutal dan sembrono di Korea Utara" yang "tidak memedulikan keamanan dan keselamatan warga atau para tetangganya.
Dia juga bersumpah pemerintahnya akan terus bertindak mengamankan kepentingan Amerika Serikat dan para sekutu di kawasan.Dipilih sebagai presiden di tengah situasi panas dengan Korut, Moon juga memperingatkan bahwa "ancaman dan provokasi dari Korea Utara akan dibalas dengan respons keras." Ia juga bersumpah Korsel dan AS akan "memperkuat" kemampuan penangkalan ancaman bersama.
Namun, dia juga mendorong Korea Utara untuk "segera kembali ke meja negosiasi" untuk mencapai perdamaian soal ambisi nuklirnya.
(aal)
Baca Kelanjutan Trump Sebut Kesabaran Strategis Era Obama telah Berakhir : http://ift.tt/2t1Z8keBagikan Berita Ini
0 Response to "Trump Sebut Kesabaran Strategis Era Obama telah Berakhir"
Post a Comment