Search

Ayah Tersangka: Anak Saya Tak Tunjukkan Tanda Teradikalisasi

Warga Melouiya, perkampungan di pegunungan Atlas, Maroko, dikejutkan kabar dua anak muda yang berasal dari sana terkait kasus teror di Spanyol.

Tenda-tenda tradisional yang didirikan di atas tanah berbatu dekat rumah keluarga Oukabir, dan semula dibuat untuk sebuah acara pernikahan, kini berubah menjadi tenda pemakanan.

"Kegembiraan sudah menghilang sehingga duka dan kesedihan datang," kata Abderrahim, pria yang kini di usia 40-an, paman dari Oukabir bersaudara.

Driss Oukabir, 27, ditangkap di kota Ripoll Spanyol, pada Kamis (17/8), hanya beberapa jam setelah sebuah mobil van menabrak kerumunan di Las Ramblas, Barcelona. Insiden itu menyebabkan 13 tewas.

Saudaranya yaitu Moussa, 17, adalah salah seorang dari lima terduga teroris yang ditembak mati polisi pascainsiden mobil menabrak pejalan kaki di kota Cambrils, Spanyol. Insiden Cambrils terjadi hanya delapan jam berselang setelah teror di Barcelona.    

"Kami sangat terkejut dan benar-benar terganggu," kata Said, ayah dari kedua pemuda itu. Air mata muncul di pelupuk matanya.

Bertubuh atletis dan dengan topi bisbol di kepala, Said dikelilingi saudara dan kerabat, tetangga, serta sahabat yang memberikan ucapan duka cita.

"Polisi Spanyol menghubungi ibu Moussa yang sedang berada di Spanyol untuk memberi tahu bahwa putranya sudah mati," kata Said kepada AFP.

Dua teror di Barcelona dan Cambrils menyebabkan 14 tewas dan 120 lainnya terluka.

"Kami orang-orang yang sederhana dan damai. Kami tak tahu apapun soal radikalisme atau terorisme," kata seorang warga lainnya kepada AFP.

Simpati untuk korban teror Barcelona mengalir dari seluruh dunia. Simpati untuk korban teror Barcelona mengalir dari seluruh dunia. (REUTERS/Susana Vera)
Anak yang Baik

Di dusun Melouiya, warga hidup di bawah garis kemiskinan dengan mata pencaharian utama sebagai petani atau penggembala. Anggota keluarga yang bekerja di Eropa juga terkadang mengirimkan uang.

Said Oukabir juga pernah mencoba peruntungannya dengan bekerja di negara-negara Eropa pada 1990-an.

Dengan Driss yang waktu itu baru berusia 10 tahun, ia menuju provinsi Girona di Katalonia.

Moussa yang seharusnya merayakan ulang tahun ke-18 pada Oktober ini, dilahirkan di Ripoll, kota kecil berpenduduk 10 ribu jiwa, 100 kilometer dari Barcelona.

Setelah itu keluarga Oukabir tinggal berpindah-pindah mulai dari Spanyol, Melouiya, dan juga kota Aghbala di Maroko.

Kabar bahwa Oukabir bersaudara terkait dengan teror di Spanyol membuat kerabat mereka terkejut. Tak ada yang punya kecurigaan keduanya teradikalisasi.

"Seluruh daerah terkejut," kata paman Moussa. "Ia adalah orang yang lembut, selalu tersenyum dan tidak merokok atau minum."

Said mengatakan kedua putranya tidak menunjukkan tanda-tanda radikalisasi.

"Mereka hidup selayaknya anak muda, dan berpakaian seperti mereka," kata Said.

"Moussa adalah pemuda yang baik yang tak pernah melukai siapapun."

"Ia selalu masuk sekolah dan akan ujian masuk sekolah menengah tahun depan. Baru-baru ini ia memang mulai rajin beribadah... tapi hanya itu saja."

Said punya keyakinan putranya sudah dimanipulasi. Ia juga menyebut Driss putus sekolah lebih dini untuk bekerja dan mencari penghidupan.

"Hari ini ia berada di tangan Tuhan dan polisi. Ia sedang diperiksa. Saya berharap mereka akan mengatakan bahwa ia tidak bersalah. Saya tak ingin kehilangan kedua anak saya." </span> (vws)

Let's block ads! (Why?)

Baca Kelanjutan Ayah Tersangka: Anak Saya Tak Tunjukkan Tanda Teradikalisasi : http://ift.tt/2vNcGkX

Bagikan Berita Ini

0 Response to "Ayah Tersangka: Anak Saya Tak Tunjukkan Tanda Teradikalisasi"

Post a Comment

Powered by Blogger.