Anggapan tersebut muncul setelah Trump memberikan pernyataannya mengenai aksi protes kelompok supremasi kulit putih yang berujung kericuhan di Charlottesville, Virginia, pada akhir pekan kemarin.
Dalam komentarnya, Trump seakan menganggap kelompok dengan ideologi berbahaya itu merupakan kelompok yang 'tak perlu dikhawatirkan'.
Usai memberikan pernyataan, Trump langsung dihujani kritik. Tapi Bannon juga ikut tertuduh, karena ia dikenal akrab dengan ideologi tersebut.
Sebelum berkarier di Gedung Putih, Bannon bekerja untuk media sayap kanan, Breitbart. Ia bahkan mendeskripsikan dirinya sebagai 'ekonom yang nasionalis'.
Setelah tak lagi berkarier di Gedung Putih, Bannon kembali ke Breitbart. Kali ini ia mendapat jabatan sebagai Direktur Eksekutif.
Walau sudah tak lagi mendapat jabatan resmi sebagai ‘pembisik’ Trump, Bannon bersumpah untuk tetap membela presidennya.
“Jika ada kebingungan di luar sana, saya akan meluruskannya: saya meninggalkan Gedung Putih dan memulai peperangan dengan musuh-musuh Trump di parlemen, media dan korporasi Amerika,” ujar Bannon saat diwawancara oleh Bloomberg News.
Jika benar akan berbuat demikian, banyak yang menduga kalau Bannon bakal menggunakan Breitbart untuk melakukannya.
Selama ini berita-berita bernada provokatif di Breitbart dianggap remeh. Akan tetapi, setelah pecahnya aksi protes di Charlottesville, banyak orang yang mulai khawatir dengan media tersebut.
(ard)
Baca Kelanjutan Dipecat, Steve Bannon Bersumpah Tetap Membela Trump : http://ift.tt/2fUBhPaBagikan Berita Ini
0 Response to "Dipecat, Steve Bannon Bersumpah Tetap Membela Trump"
Post a Comment