Pertempuran di Marawi sudah memasuki bulan keempat. Kelompok ini mengibarkan bendera ISIS di Marawi sejak 23 Mei lalu sehingga Presiden Rodrigo Duterte memberlakukan darurat militer.
Video itu dirilis sementara kelompok Maute terus bertempur dengan pasukan pemerintah di kota dengan penduduk mayoritas Muslim itu. Hal ini dikhawatirkan berujung pada pembentukan basis baru ISIS di kawasan, setelah terdesak di Timur Tengah.
Dalam video sepanjang tujuh menit yang diproduksi media propaganda Al-Hayat, anggota ISIS yang mengaku bernama Abul-Yaman dari Marawi meminta umat Muslim di Asia Timur dan Tenggara, terutama Indonesia, Malaysia, Brunei, Thailand dan Singapura untuk bermigrasi ke Marawi dan "berjihad."
Rekaman itu menunjukkan gambar-gambar jenazah tentara Filipina dan para "martir" yang tewas di medan perang, disertai narator beraksen Amerika yang berbicara soal "penaklukan" Muslim di Filipina.
Video dibuka dengan adegan menunjukkan anak-anak muda terlibat dalam pertempuran sengit di antara reruntuhan bangunan kota, membawa senapan AK-47 menembus tembakan mortir dan serangan udara.
Dari adegan yang mirip dengan keadaan di Mosul, Irak, gambar beralih ke rekaman penghancuran sebuah gereja katolik, di mana para militan meruntuhkan salib, menghancurkan patung Bunda Maria dan menyobek poster Paus.
"Kami akan membalas dendam ... kami akan ada di Roma, Insya Allah," kata seorang militan bertopeng dengan nada tinggi.Kelompok teror itu kemudian meluapkan kemarahannya kepada Duterte yang mereka sebut meminta tolong kepada "tuannya, pelindung salib, Amerika, bersama anjing penjaga regional Australia."
ISIS menuding para sekutu Filipina membantu Duterte melalui "operasi udara kejam" terhadap kelompok teror itu. Demikian dilaporkan The Telegraph.
Indonesia menjadi salah satu negara yang khawatir akan penyebaran kelompok teror dari Marawi. Negara ini telah dihantam berbagai serangan ISIS atau terinspirasi ISIS sejak aksi bom dan penembakan di Thamrin, Jakarta, awal tahun lalu.
Belum lama ini, Indonesia menggelar pertemuan dengan Filipina, Malaysia, Brunei, Australia dan Selandia Baru untuk membahas potensi terorisme lintas batas. Walau demikian, hingga saat ini Indonesia belum bisa turut membantu Filipina secara langsung dalam berperang melawan kelompok Maute.(aal)
Baca Kelanjutan ISIS Perintahkan Ekstremis Indonesia Ikut Perang di Marawi : http://ift.tt/2w9ns3oBagikan Berita Ini
0 Response to "ISIS Perintahkan Ekstremis Indonesia Ikut Perang di Marawi"
Post a Comment