Kekisruhan terjadi di Kenya, pasca kembali terpilihnya Presiden Uhuru Kenyatta secara resmi dalam pemilihan presiden pada Jumat (11/8). Kenyataa mengantongi 8,2 juta atau 54,3 persen suara rakyat Kenya.
Gelombang protes terjadi beberapa menit setelah komisi pemilihan mengumukan kembali terpilihnya Kenyatta pada Jumat (11/8), meski pihak oposisi menolak secara keras karena menduga adanya ketidakadilan dalam pemungutan suara.
Dikutip dari Reuters, polisi bahkan sempat menembakkan gas air mata untuk menahan demonstrasi politik yang dilakukan di kota Kisumu, sebuah kubu oposisi dan Mathare, sebuah desa kumuh di Nairobi.
Banyak rakyat Kenya yang takut terulangnya kekerasan yang terjadi saat adanya persengketaan dalam pemilihan presiden tahun 2007. Kala itu, sekitar 1.200 orang terbunuh dan ratusan ribu mengungsi karena demonstrasi akibat pembunuhan tersebut menyebabkan pembunuhan etnis.
Berbicara setelah hasil pemilihan diumumkan pada Selasa lalu, Kenyatta mendesak persatuan nasional dan perdamaian kepada pihak oposisi guna menghindari aksi protes dan kericuhan.
"Untuk pesaing saya yang terhormat, Raila Odinga, saya menghubungi Anda, saya menghubungi pendukung Anda, mari kita bekerja sama," ujarnya tak lama selang setelah terpilih.
Menurut angka komisi pemilihan, Kenyatta mendapat 54,3 persen suara, meninggalkan rivalnya, Raila Odinga yang mengantongi 44,7 persen. Hampir 80 persen dari 19 juta pemilih terdaftar memberikan suaranya.
Let's block ads! (Why?)
Baca Kelanjutan Kenya Kisruh Pasca Terpilihnya Kembali Presiden Kenyatta : http://ift.tt/2wCb5ge
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Kenya Kisruh Pasca Terpilihnya Kembali Presiden Kenyatta"
Post a Comment