Search

Sierra Leone: Ebola, Perang, dan Kini Bencana

Bencana tanah longsor di Freetown, Sierra Leone, telah mengubah hidup Gabriel Fattah Manga, 25 tahun. Bencana ini telah merenggut hidup seluruh anggota keluarganya.

Tak cuma Manga. Berdasarkan data, bencana alam ini telah menewaskan 499 orang. Lebih dari 150 orang di antaranya adalah anak-anak. Ratusan orang masih belum ditemukan.

Manga tak bisa melupakan peristiwa Senin (14/8) pagi, saat dia hendak berangkat kerja ke Regent di Freetown. Tanah berguncang dan lereng gunung Sugar Loaf longsor ke arah permukiman mereka.

Manga selamat tapi keluarganya tidak. Dia kehilangan ibu, kakak dan istrinya serta bayi mereka.

“Saya kehilangan keluarga, kehilangan orang-orang, kehilangan tempat tinggal,” kata Manga, seperti dikutip CNN, Minggu (20/8).

Mariama Koroma, 23 tahun, duduk tercenung tak jauh dari tempat Manga. Dia menunjukkan foto bayi lima bulan bernama Mariatu, keponakannya.

Mariatu dan ibunya, Fanta (35 tahun), masih belum ditemukan. Peristiwa itu menimbulkan shock bagi ibu mereka. “Ibu masih belum sadar, saya kuatir dia takkan selamat,” kata Koroma.

Para penyelamat masih terus berusaha mencari korban bencana tersebut. Pada Minggu (20/8) mereka berhasil menemukan 38 mayat. Dengan begitu, jumlah korban yang sudah ditemukan adalah 499. Sebanyak 461 orang langsung dikuburkan di pemakaman Waterloo, berdekatan dengan pemakaman massa korban penyakit Ebola yang menewaskan 4.000 orang di negeri bekas koloni Inggris itu.

Dilansir dari Reuters, Palang Merah setempat mengatakan masih ada 600 orang yang belum diketahui nasibnya.

Sebanyak 20 ribu orang kehilangan tempat tinggalnya akibat bencana itu. 5.000 orang di antaranya adalah anak-anak. Beberapa sudah ditangani lembaga bantuan kemanusiaan Unicef.

Juru bicara kepresidenan, Abdulai Bayraytay mengatakan mereka masih membutuhkan banyak bantuan, berupa obat-obatan, tenda, dan selimut. Sanitasi yang buruk juga mengancam timbulnya wabah kolera.

"Kami menanggung terlalu banyak," katanya. "Kami baru saja pulih setelah Ebola dan perang saudara. Kini kami kewalahan."

Bayraytay mengatakan, Sierra Leone adalah negara kecil dengan ekonomi kecil. Situasi buruk tersebut telah menghantam mereka dan mereka menunggu dunia mengulurkan bantuannya. </span> (ded/ded)

Let's block ads! (Why?)

Baca Kelanjutan Sierra Leone: Ebola, Perang, dan Kini Bencana : http://ift.tt/2ij2oo9

Bagikan Berita Ini

0 Response to "Sierra Leone: Ebola, Perang, dan Kini Bencana"

Post a Comment

Powered by Blogger.