Search

Tentara AS Bertambah di Afghanistan, Taliban Ultimatum Trump

Taliban melayangkan surat terbuka kepada Presiden Donald Trump berisikan peringatan bagi Amerika Serikat untuk tidak mengirimkan pasukan militer tambahan ke Afghanistan.

Dalam suratnya, Taliban meminta AS juga menarik mundur tentaranya dari negara di Asia Selatan itu. Peringatan ini muncul di saat Trump berencana menambah pasukannya guna membantu tentara Afghanistan memberangus kelompok militan itu.

"Pengalaman AS sebelumnya menunjukkan bahwa mengirim lebih banyak tentara ke Afghanistan tidak membantu atau menghasilkan apapun selain kehancuran lebih lanjut dari kekuatan militer dan ekonomi Amerika," bunyi surat terbuka Taliban yang tersebar ke sejumlah media, Rabu (16/8).

"Akan bijaksana jika [Trump] menerapkan strategi penarikan menyeluruh pasukan Anda di Afghanistan, bukan memperbanyaknya."

Taliban juga mengecam pemerintahan Presiden Ashraf Ghani dengan mengatakan militer Afghanistan dan AS tidak pernah bisa mengalahkan Taliban.


Kelompok pemberontak yang pernah menguasai Afghanistan sekitar 1996-2001 itu pun menganggap okupasi tentara asing sebagai "pendorong utama perang" di Afghanistan.

"Sangat mungkin Anda [Presiden Ghani] diberi mimpi indah oleh antek-antek [militer AS] yang Anda tempatkan di Afghanistan," kata Taliban.

"Anda harus menyadari bahwa AS tidak pernah peduli dengan kepentingan Anda, maupun kepentingan negara mereka sendiri."

Taliban masih menjadi ancaman keamanan bagi pemerintah dan rakyat Afghanistan. Kongres AS sempat melaporkan sekitar 2.531 tentara Afghanistan tewas dan 4.238 tentara lainnya terluka selama empat bulan pertama tahun 2017 akibat serangan Taliban dan militan lainnya.

Artinya, ada 20 tentara Afghanistan tewas setiap hari akibat berperang dengan kelompok tersebut.

Hal ini menjadikan alasan AS masih mengerahkan pasukannya di Afghanistan. Saat ini, jumlah personel AS di negara itu mencapai 8.400 orang, jauh berkurang dari enam tahun lalu yang mencapai 100.000 pasukan.

Pemerintahan Trump juga sedang menyelesaikan kebijakan baru bagi negara di Asia Selatan ini. Pentagon berencana mengirim sedikitnya 4.000 tentara tambahan ke Afghanistan guna membantu mempercepat pemusnahan Taliban.


Dalam beberapa bulan terakhir, Erik Prince, pendiri perusahaan pertahanan swasta Blackwater, bahkan telah menawarkan untuk mengirim 5.500 tentaranya untuk menggantikan personel AS di Afghanistan.

Rencana ini pun turut dikecam Taliban.

"Jika Afghanistan gagal memenangkan perang dengan bantuan pasukan AS dan NATO, Anda [Presiden Ghani] juga tidak akan pernah bisa memenangkan perang dengan tentara bayaran apalagi perusahaan kontraktor swasta yang tidak bermoral itu," papar Taliban seperti dikutip AFP.

(les)

Let's block ads! (Why?)

Baca Kelanjutan Tentara AS Bertambah di Afghanistan, Taliban Ultimatum Trump : http://ift.tt/2wej05K

Bagikan Berita Ini

0 Response to "Tentara AS Bertambah di Afghanistan, Taliban Ultimatum Trump"

Post a Comment

Powered by Blogger.