Pernyataan ini dilontarkan Haley dalam rapat darurat Dewan Keamanan PBB pada Senin (4/9), sehari setelah Korut mengklaim berhasil menguji coba bom hidrogen atau senjata termonuklir.
Menurut Haley, propaganda terbaru ini sudah tidak dapat dibiarkan lagi dan DK PBB harus berhenti "mengambil langkah setengah-setengah."
"Semua sudah cukup. Kita sudah mengambil langkah tambahan. Namun, meski pun kita sudah berniat baik, upaya itu tidak berhasil," ucap Haley.
"AS tidak pernah menginginkan perang dan kami juga tidak mau itu terjadi sekarang. Namun, kesabaran negara kami juga ada batasnya. Kami akan mempertahankan sekutu dan wilayah kami," tutur Haley sebagaimana dikutip CNN.
Selama sebulan belakangan, Korut memang terus melontarkan ancaman akan meluncurkan rudal ke arah Guam, wilayah AS di Pasifik, melalui Jepang.
Ancaman kian nyata setelah Korut meluncurkan rudal balistik jarak menengah yang melintasi wilayah udara Jepang sebelum jatuh di Samudera Pasifik.
"Saya pikir, Korut pada dasarnya menampar wajah semua masyarakat internasional yang meminta mereka untuk berhenti," ujar Haley.
Pada akhir rapat, Haley mengatakan bahwa AS akan mengedarkan draf resolusi untuk menanggapi uji coba nuklir terakhir Korut. Ia ingin para anggota mempelajarinya sehingga pemungutan suara dapat dilakukan pekan depan.
Anggota DK PBB tak menjabarkan rincian dari rancangan resolusi itu. Namun, Dubes Korea Selatan untuk PBB, Cho Tae-yul, mengatakan bahwa resolusi itu "sangat menggigit."
"Sekarang saatnya menunjukkan respons kuat agar Korut mau berdialog. Resolusi baru ini harus mencakup tidak hanya memblokir aliran uang yang dapat mendanai program nuklir ilegal Korut, tapi juga langkah menggigit yang bisa membuat Pyongyang merasa sangat kesakitan," katanya. </span> (has)
Baca Kelanjutan Dubes AS untuk PBB: Kim Jong-un 'Minta Perang' : http://ift.tt/2x5X11RBagikan Berita Ini
0 Response to "Dubes AS untuk PBB: Kim Jong-un 'Minta Perang'"
Post a Comment