Menteri Transportasi Italia Danilo Toninelli, yang berkunjung ke lokasi, mengatakan operator jembatan Autostrade harus ikut menanggung biaya pembangunan kembali jembatan itu dan juga denda.
Namun Autostrade, anak perusahaan Atlantia group, mengatakan secara rutin melakukan pemeriksaan dengan sistem canggih pada struktur jembatansebelum bencana terjadi dengan menggunakan "perusahaan dan institusi kelas dunia dibidang uji coba dan pemeriksaan.
Perusahaan-perusahaan ini, menurut Autostrade, memberi hasil pemeriksaan yang meyakinkan terkait kualitas jembatan itu.
"Hasil pemeriksaan itu menjadi dasar pekerjaan perawatan yang telah disetujui Kementerian Transportasi sesuai dengan aturan dan kesepakatan konsesi," ujarnya.
Jembatan berusia 50 tahun yang merupakan bagian dari jalan tol penghubung kota Genoa dengan wilayah Perancis Selatan roboh pada Selasa sehingga mobil-mobil yang melintas jatuh ke bantaran sungai, rel kereta dan dua gudang.
Hingga kini 39 orang tewas dan puluhan lainnya luka-luka.
Beban Lalu Lintas
Konisi jembatan dan kemampuan menahan peningkatan intensitas dan beban lalu lintas yang besar selama beberapa tahun menjadi pusat perdebatan publik sejak kejadian pada Selasa (14/8) ini.
Wakil Perdana Menteri sekaligus Menteri Dalam Negeri Matteo Salvini mengatakan perusahaan swasta yang menjadi operator jalan tol ini mendapat pemasukan berjumlah "miliaran" namun "tidak mengeluarkan pengeluaran seperti yang telah diatur", untuk itu konsesi mereka harus dicabut.
"Menjatuhkan denda sebesar mungkin dan memastikan pihak yang bertanggung jawab atas korban jiwa dan luka untuk memberi ganti rugi dan pelanggaran kriminal adalah langkah minimal," ujarnya.
Petugas pemadam kebakaran dan tim SAR terus mencari korban yang diperkirakan masih hidup di bawah reruntuhan jembatan tol Genoa yang roboh. (Reuters/Stefano Rellandini)
|
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Operator Jembatan Genoa yang Roboh Dituding Bertanggung Jawab"
Post a Comment