“Tujuan akhir kami adalah menjadi satu kekuatan keseimbangan sebenarnya dengan AS dan membuat penguasa AS tidak berani berbicara soal opsi militer,” ujar Kim Jong Un seperti dikutip kantor berita pemerintah Korea Utara, KCNA.
Dalam foto yang dirilis KCNA, Kim Jong Un terlihat berseri-seri ketika melihat rudal ditembakkan dari peluncur.
“Efisiensi dan keandalan serangan Hwasong-12 sudah terverifikasi,” kata Kim yang mengambahkan bahwa rencana kekuatan nuklir Korea Utara sudah “hampir mencapai tujuan akhir”.
Setelah peluncuran rudal pada Jumat (15/9), Penasehat Keamanan Dalam Negeri Gedung Putih H.R. McMaster mengatakan, Gedung Putih hampir kehilangan kesabaran dengan program rudal dan nuklir Korea Utara.
“Kami sudah mengeluarkan hampir seluruh langkah, dan kini sudah tidak ada lagi langkah lain,” kata McMaster merujuk pada uji coba rudal Pyongyang yang terus dilakukan meski mendapat tekanan dari dunia internasional.
“Bagi mereka…yang mengatakan bahwa tidak ada opsi militer, opsi itu ada,” tambahnya dengan menambahkan bahwa opsi militer memang bukan pilihan bagi pemerintahan Presiden Trump.
|
Dewan Keamanan sebelumnya telah menambah sanksi terhadap Korea Utara sebagai reaksi atas uji coba bom nuklir yang dilakukan pada 3 September. Sanksi baru itu berupa larangan ekspor tekstil dan membatasi impor minyak mentah.
“Yang kita lihat saat ini, mereka terus memprovokasi, terus bertindak semena-mena dan tidak yang bisa banyak dilakukan oleh Dewan Keamanan saat ini, ketika perdagangan dipotong hingga 90 persen sementara minyak dipangkas 30 persen,” kata Haley.
Presiden AS Donald Trump mengatakan dia “lebih yakin bahwa opsi mengatasi ancaman itu efektif dan berat" dalam mengatasi uji coba rudal yang dilakukan oleh Korea Utara atas arahan Kim Jon Un.
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Kim Jong Un Ingin Tandingi Militer AS"
Post a Comment