Korea Utara Klaim Sukses Uji Coba Bom Hidrogen

Korea Utara menyatakan telah meledakkan sebuah bom hidrogen yang dirancang untuk dimasukkan dalam sebuah rudal jarak jauh, pada Minggu (3/9). Kantor berita milik pemerintah Korea Utara KCNA menyebut uji coba nuklir yang keenam kalinya itu berjalan sempurna.

Dalam laporan AFP disebut warga Korut tampak melambaikan tangan ke atas tanda kemenangan saat seorang presenter berita KCNA memuji uji coba nuklir itu sebagai ledakan yang belum pernah terjadi sebelumnya. Sang pembawa berita juga mengatakan bahwa uji coba tersebut sekaligus menandai fase penting Korea Utara dalam upaya menjadi kekuatan nuklir di kawasan dan dunia.

Langkah Korea Utara itu langsung mendapat reaksi dari Amerika Serikat. Presiden Donald Trump di akun twitternya mengatakan bahwa propaganda dan tindakan Pyongyang semakin membahayakan Amerika Serikat.

Trump tak melontarkan ancaman nyata, namun menyebut Korea Utara sebagai negara jahat yang telah menjelma jadi ancaman besar. Trump juga menyebut Korea Utara bakal membuat malu sekutu terdekatnya, China.

Sementara kepada Korea Selatan, Trump mengatakan bahwa negara tersebut telah menyadari bahwa segala pembicaraan dengan Korea Utara tak akan berguna. "Karena mereka (Korea Utara) hanya memahami satu hal saja," kicau Trump.

Menteri Keuangan AS Steven Mnuchin mengatakan pihaknya tengah menyiapkan paket sanksi baru yang akan kembali 'menghajar' Korea Utara secara ekonomi.

Kecaman bahkan datang dari sekutu terdekat Korea Utara, China. Presiden China Xi Jinping yang tengah menghadiri KTT BRICS di Xiamen dilaporkan mengecam keras ujicoba Korut tersebut.

Sementara Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe menggambarkan ujicoba itu sebagai sesuatu yang sepenuhnya tak bisa diterima. Kementerian Luar Negeri Rusia ikut mengutuk Korea Utara atas ujicoba bom hidorgen itu, namun meminta komunitas internasional untuk tetap tenang.

Di Seoul, Presiden Moon Jae-In menyerukan PBB memberikan sanksi baru agar Korea Utara sepenuhnya terisolasi. Korsel juga menyatakan bakal berdialog dengan Amerika terkait rencana penempatan aset militer terkuat AS.

Sebelumnya, terjadi guncangan berkekuatan 6,3 skala Richter di wilayah Korea Utara yang diduga berasal dari uji coba bom hidrogen.

"Kekuatannya 10 atau 20 kali atau bahkan lebih banyak dari yang sebelumnya. Skala itu sampai pada tingkat di mana ada yang bisa mengatakan tes bom hidrogen," terang Kune Y Suh, seorang profesor teknik nuklir di Seoul National University.

Beberapa jam sebelum ujicoba dilaksanakan, Korea Utara merilis sebuah gambar Pemimpin Tertinggi Korea Utara Kim Jong-un di sebuah Institut Senjata Nuklir di negara itu. Kim tengah menginspeksi bom hidrogen mini yang disebut bisa dimuat ke dalam rudal balistik antarbenua (ICBM). </span> (wis)

Let's block ads! (Why?)