Alan Kurdi tewas pada 2 September 2015 saat menyeberangi laut untuk melarikan diri dari Suriah ke Yunani. Foto bocah tak bernyawa itu yang tergeletak di tepi pantai telah memicu gelombang simpati dari warga dunia terhadap nasib para pengungsi terutama dari Suriah.
Orang-orang itu kebanyakan adalah warga Libya yang hendak mencapai Italia, warga Turki yang menyeberang ke Yunani, atau dari Maroko menuju Spanyol. Selebihnya, UNHCR mencatat sekitar 4.185 orang tewas terhitung sejak 1 September 2015 hingga akhir Agustus 2016.
UNHCR mengeluarkan data itu untuk memperingati dua tahun peristiwa kematian Alan Kurdi.
Dilansir dari theguardian, UNHCR menyatakan meski jumlah pengungsi yang tiba di Eropa telah menurun drastis sejak kematian Alan Kurdi namun perjalanan laut yang berbahaya terus memakan korban jiwa hingga ribuan orang pengungsi.
UNHCR mendesak komunitas internasional bertindak guna mencegah traged-tragedi selanjutnya.
Dalam pernyataannya UNHCR menegaskan bahwa jika kondisi buruk di sejumlah negara seperti Suriah terus terjadi maka orang-orang akan tetap mempertaruhkan nyawa mereka untuk mencapai Eropa lewat jalur laut.
UNHCR juga mencatat dari 13.700 kasus anak-anak yang mencapai Italia lewat jalur laut selama tujuh bulan pertama tahun ini, 92 persennya dilakukan atas inisiatif sendiri.
"Itu membuat perjalanan mereka lebih membahayakan," demikian pernyataan UNHCR. </span> (wis)
Baca Kelanjutan Sekitar 8.500 Pengungsi Hilang di Tengah Laut Sejak 2015 : http://ift.tt/2gznPk5Bagikan Berita Ini
0 Response to "Sekitar 8.500 Pengungsi Hilang di Tengah Laut Sejak 2015"
Post a Comment