'Paris Hilton' Rusia Ikut Maju Pemilihan Presiden 2018

Jakarta, CNN Indonesia -- Bintang televisi Rusia, Ksenia Sobchak mengatakan ia berencana maju dalam pemilihan presiden negara tersebut pada tahun depan. Meski menjadi salah satu pilihan bagi pemilih liberal yang kecewa dengan Kremlin, namun jalan Sobchak cukup berat.

Jejak pendapat menunjukkan Presiden Vladimir Putin dengan mudah akan menang pemilihan ulang bila, seperti yang banyak diprediksi, ia tidak terburu-buru dalam menentukan sikap.

Sobchak, yang pernah digambarkan oleh majalah Vogue sebagai Paris Hilton versi Rusia, mengatakan ia telah memutuskan maju menjadi presiden karena muak dengan politisi lawas yang ada di panggung politik Rusia, termasuk Putin.

Dalam sebuah video yang diunggah Rabu (18/10), wanita 35 tahun itu mengatakan ia punya hak untuk maju menjadi kandidat presiden berdasarkan konstitusi Rusia yang menetapkan batas usia termuda calon presiden adalah 35 tahun.

“Saya memutuskan untuk menggunakan hak itu karena saya melawan semua kandidat yang biasanya menggunakan hak tersebut,” kata Sobchak.

“Ketika saya 18 tahun dan kuliah di universitas, Vladimir Putih menjadi presiden Rusia. Anak-anak yang lahir tahun itu kini telah menjadi pemilih aktif tahun ini. Pikirkan saja,” lanjutnya.

[Gambas:Instagram]

Sobchak merupakan putri dari Anatoly Sobchak, mantan walikota reformis St Petersburg yang merekrut Putin sebagai pejabat Balai Kota itu pada dekade 1990an.

Sobchak yang meninggal pada 2000 silam adalah guru politik Putin. Sedangkan istri ke-2 Sobchak, Lyudmila Narusova yang sekaligus ibu dari Ksenia, pernah menjadi anggota parlemen Rusia.

Selama ini Ksenia Sobchak dikenal sebagai sosialita dan memiliki citra glamor melalui akun media sosial Instagram miliknya. Ia kerap menampilkan foto berbalut busana dari desainer dan hadir dalam acara jet set.

[Gambas:Instagram]

Setelah lulus dari Universitas MGIMO di Moskow, dia menjadi selebritas nasional usai menjadi pembawa acara televisi Dom 2.

Sobchak mulai aktif dan bergabung dalam oposisi ketika Putin terpilih kembali pada 2012, setelah mundur empat tahun dan menjadi perdana menteri lantaran batasan waktu konstitusi.

Putin menjadi presiden pertama kali pada 7 Mei 2000 hingga 7 Mei 2008, lalu menjadi perdana menteri ke-dua kalinya pada 8 Mei 2008 hingga 7 Mei 2012, ia pun maju kembali menjadi presiden dan terpilih pada 7 Mei 2012 hingga kini.

Sejak aktif berpolitik, Sobchak kerap mengkritik Kremlin melalui media sosialnya. Ia pun menjadi pembawa acara berita di stasiun televisi oposisi, TV Rain. (end)

Let's block ads! (Why?)